Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tanggapi Kabar Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Kompas.com - 20/07/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Pemerintah China memperingatkan tindakan tegas jika Ketua DPR AS Nancy Pelosi benar-benar mengunjungi Taiwan.

Financial Times sebelumnya mengabarkan bahwa Pelosi akan mengunjungi Taiwan bulan depan, mengutip sejumlah sumber yang mengetahui isu tersebut.

Selain Taiwan, Pelosi dan delegasinya juga akan mengunjungi Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Dia juga akan mengunjungi markas komando Indo-Pasifik AS di Hawaii.

Baca juga: Disebut Kapten Taiwan, Presiden Tai Pamer Ketahanan Ekonomi, Percaya Diri Hadapi Pemilihan Umum

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi tentang kunjungan apa pun.

Ketika ditanya mengenai laporan itu, Wakil Kepala Staf Pelosi, Drew Hammill, tidak menampik ataupun mengonfirmasi.

“Kami tidak mengonfirmasi atau menolak perjalanan internasional sebelumnya karena protokol keamanan yang sudah berlangsung lama,” ujar Hammill, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, Pelosi, yang merupakan politikus Partai Demokrat, dijadwalkan berkunjung ke Taiwan pada April. Namun, rencana tersebut tertunda karena dia dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Taiwan Tolak Masuk Produk Mi Instan Indonesia, Ini Sebabnya

Pada saat itu, China mengatakan bahwa kunjungan semacam itu akan sangat memengaruhi hubungan China-AS.

Berbicara di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian berujar bahwa kunjungan Pelosi akan sangat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China.

“Jika pihak AS dengan keras berpegang pada jalur ini, China pasti akan mengambil langkah tegas dan tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya dengan tegas,” ujar Zhao.

Dia menambahkan, AS harus bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi yang disebabkan oleh tindakannya.

Baca juga: Taiwan Kerahkan Jet Peringatkan 29 Pesawat China di Zona Pertahanan Udaranya

Belakangan ini, Taiwan menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari China. Masalah ini terus-menerus mengganggu hubungan antara Beijing dan Washington.

Pelosi, yang merupakan kritikus China, sempat mengadakan pertemuan online dengan Wakil Presiden Taiwan William Lai pada Januari.

Financial Times mengutip tiga sumber yang mengatakan bahwa Gedung Putih telah menyatakan keprihatinan tentang rencana perjalanan Pelosi.

Mengutip dua sumber, Financial Times melaporkan bahwa ada perbedaan pandangan di dalam tubuh Partai Demokrat mengenai apakah Pelosi harus mengunjungi Taiwan.

Beberapa pejabat percaya lebih mudah untuk membenarkan kunjungan Pelosi pada April, karena itu dilakukan tak lama setelah Rusia memulai invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Orang Taiwan Diminta Daftar Jadi Warga Negara China untuk Nonton Piala Dunia, Taipei Protes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com