SINGAPURA, KOMPAS.com – Gelombang ke-8 Covid-19 menerjang Singapura. Angka kasus harian berlipatganda dari rataan 3.000-4.000-an kasus menjadi lebih dari 10.000 kasus.
Kasus harian memecahkan rekor tertinggi dalam 3,5 bulan setelah menyentuh 12.784 kasus pada Selasa (5/7/2022).
Terakhir kali angka ini terlampaui adalah pada 22 Maret 2022 ketika Singapura melewati gelombang ke-7 yang dipicu varian Omicron.
Baca juga: Singapura Konfirmasi Kasus Pertama Penularan Lokal Cacar Monyet
Adapun gelombang terbaru virus corona ini disebabkan oleh varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.
Melonjaknya gelombang ke-8 ini ikut menginfeksi Presiden Singapura Halimah Yacob, Ketua Parlemen Tan Chuan Jin, serta Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Edwin Tong.
Halimah dan Tan menyebutkan, mereka mengalami gejala-gejala flu dan saat ini sedang menjalani pemulihan mandiri di kediaman masing-masing.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung pada Rabu (7/7/2022) menyampaikan, warga "Negeri Singa” cukup melanjutkan kewajiban memakai masker di dalam ruangan.
Ong berkata, gelombang terbaru Covid-19 Singapura ini akan menjadi titik tolak krusial kebijakan negara hidup berdampingan dengan Covid-19 yang endemik.
Optimisme Singapura dilatarbelakangi sejumlah faktor.
Faktor pertama adalah sangat tingginya angka vaksinasi "Negeri Merlion” yaitu 93 persen untuk dua dosis pertama dan 78 persen untuk booster vaksin Covid-19.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 terus menjadi kunci utama keberhasilan Singapura melewati gelombang ke-7 varian Omicron tanpa jatuhnya banyak korban jiwa.
Menteri Ong menuturkan, faktor kedua adalah kapasitas rumah sakit sangat terkendali. Angka pasien yang di-opname jauh lebih rendah dibanding 1.700 kasus ketika gelombang ke-7 menghantam.
Jumlah pasien yang saat ini dirawat inap di rumah sakit karena Covid-19 adalah 683 orang. Sebanyak 16 penderita terbaring di ruang perawatan intensif (ICU) dan 77 pasien memerlukan oksigen tambahan.
Faktor yang terakhir adalah mayoritas besar penderita Covid-19 mengalami gejala ringan atau bahkan asimtomatik alias tidak bergejala sama sekali.