Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Temukan 1 Kasus Impor Cacar Monyet, 13 Orang Dikarantina

Kompas.com - 22/06/2022, 16:02 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Selasa (22/6/2022) malam waktu setempat, mengumumkan telah mendeteksi satu kasus impor cacar monyet.

Ini adalah kasus impor pertama cacar moyet di Singapura sejak Mei 2019, ketika seorang warga Nigeria positif terjangkit penyakit akibat infeksi virus monkeypox tersebut.

Adapun penderita diidentifikasi sebagai seorang pramugara berkebangsaan Inggris.

Baca juga: Temuan Cacar Monyet di Perancis Naik Jadi 277 Kasus, Termasuk Jangkit Wanita, Ini Gejalanya

Penularan cacar monyet di Singapura

Pria berusia 42 tahun itu diketahui keluar masuk Singapura dan berada di negara kota itu dari 15-17 Juni dan 19 Juni.

Yang bersangkutan mulai tidak sehat pada 14 Juni dengan keluhan sakit kepala.

Dia kemudian mengalami demam pada 16 Juni.

Demamnya pulih sendiri dan dia masih terbang meninggalkan Singapura.

Sesaat setelah kembali pada 19 Juni, pria yang identitasnya tidak disebutkan ini mengalami ruam di kulitnya.

Dia segera memeriksakan diri pada malam harinya melalui telekonsultasi dengan dokter.

Dia dilarikan ke National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura dan dipastikan positif terinfeksi cacar monyet pada Senin (20/6/2022).

Kondisinya saat ini stabil dan masih dirawat inap di NCID.

Baca juga: Setelah 16 Bulan, Teka-teki Penyebab Kecelakaan Maut BMW Singapura Mulai Terungkap...

Kementerian Kesehatan Singapura mengambil tindakan cepat dengan melakukan pelacakan kontak (contact tracing) terhadap orang-orang yang berkontak fisik dengan penderita terutama di penerbangan di mana pramugara itu bertugas.

Awak kabin pesawat ini kebanyakan menghabiskan waktunya di kamar hotel sepanjang di Singapura.

Dia diketahui hanya meninggalkan hotel untuk pijat dan menyantap makanannya di tiga tempat makanan yang berbeda.

Keempat lokasi itu telah menjalani pembersihan menyeluruh dengan disinfektan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com