SINGAPURA, KOMPAS.com – Strategi new normal Singapura hidup bersama Covid-19 atau menganggap Covid-19 sebagai endemik selama 3 bulan terakhir tampak berjalan lancar dan mulus tanpa kendala.
Angka kasus harian Covid-19 di Singapura terpantau stabil di kisaran 3.000-an.
Penderita Covid-19 pun tidak perlu lagi tergesa-gesa menjumpai dokter apalagi menuju ke rumah sakit (RS).
Baca juga: Beralih dari Malaysia, Singapura Pertimbangkan Impor Ayam dari Indonesia
Pasien yang terinfeksi cukup menjalani isolasi dan pengobatan mandiri di rumah masing-masing.
Mayoritas orang yang tertular virus corona terdata hanya bergejala sangat ringan atau bahkan tidak bergejala.
Jumlah pasien yang harus dirawat inap di rumah sakit karena Covid-19 mencapai rataan 50-an orang saat ini.
Data terakhir Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada pertengahan Juni 2022 ini menunjukkan, tidak ada pasien yang terbaring di ruang perawatan intensif alias ICU.
Normalisasi kehidupan sehari-hari seperti masa sebelum Covid-19 dipertegas dengan relaksasi terbaru yang mulai berlaku pekan ini.
Pemerintah Singapura mengumumkan warga "Negeri Singa” tidak perlu lagi menunjukan status negatif tes antigen (ART) Covid-19 sebelum memasuki kelab malam.
Adapun sebelumnya para pecinta dunia malam harus menjalani tes antigen sejak pembukaan kembali pusat hiburan malam pada 20 April lalu.
Baca juga: Ratusan Telur Jatuh dari Truk di Jalanan, Warga Singapura Bantu Kumpulkan, Tak Menjarahnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.