Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Malaysia, Menlu Australia Sebut Negaranya Bagian dari Asia

Kompas.com - 02/07/2022, 19:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOTA KINABALU, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menuturkan bahwa negaranya adalah bagian dari Asia.

Hal tersebut disampaikannya kala dia mengunjungi kota kelahirannya yakni Kota Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (1/7/2022).

Wong menuturkan itu karena data terbaru menunjukkan lebih dari separuh warga Australia lahir di luar negeri atau memiliki orang tua imigran.

Baca juga: Akibat Wabah PMK di Indonesia, Ekspor Sapi Australia Nyaris Terhenti

Wong kecil tinggal selama delapan tahun di Kota Kinabalu sebelum bermigrasi ke Australia. Kunjungannya ke Kota Kinabalu sebagai bagian dari kunjungan resminya ke Malaysia.

“Satu dari dua orang Australia lahir di luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri, jadi ini adalah pengalaman yang sangat Australia,” kata Wong kepada media pada kunjungannya di Malaysia.

“Sangat penting bahwa Australia berbicara kepada Asia Tenggara dengan cara yang mengakui bahwa kami adalah bagian dari kawasan ini dan masa depan kita bersama,” sambung Wong.

Hasil sensus yang dilakukan setiap lima tahun dan dirilis pada Selasa (28/7/2022) menunjukkan untuk pertama kalinya, lebih dari separuh penduduk Australia (51,5 persen) lahir di luar negeri atau memiliki orang tua migran.

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Pendidikan, KBRI Canberra Teken MoU dengan Catholic Education South Australia

“Kami adalah bangsa yang multikultural dan beragam. Ini adalah salah satu kekuatan Australia dan kami harus lebih banyak menceritakan kisah itu di kawasan ini,” tutur Wong.

Dalam pidatonya, Wong berujar bahwa neneknya, keturunan Tionghoa Hakka, membesarkan anak-anaknya sendirian di Sabah setelah sebagian besar keluarganya meninggal dalam Perang Dunia II.

Ayah Wong mendapat beasiswa Australia untuk belajar arsitektur di University of Adelaide. Dia kemudian menikah dengan seorang wanita Australia.

Setelah itu, keduanya lantas memutuskan kembali untuk berkeluarga di Kota Kinabalu.

Baca juga: Daftar Negara Bagian di Benua Australia dan Ibu Kotanya

Komentar Wong dan kunjungan resminya ke Malaysia terjadi berselang dua dekade setelah mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakanbahwa Australia tidak dapat bergabung dengan kelompok diplomatik Asia Timur.

Kala itu, Mahathir mengatakan bahwa Australia mereka adalah “orang Eropa” dan mereka tidak dapat menjadi “orang Asia”.

Namun pada 2019, Mahathir meramalkan dalam sebuah wawancara surat kabar bahwa banyaknya migrasi ke Australia berarti bahwa “Negeri Kanguru” di masa depan akan lebih Asia daripada Eropa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email pada Jumat malam, Mahathir mengatakan kepada Reuters bahwa dia bangga ada seorang warga Australia kelahiran Malaysia menjadi menteri luar negeri.

Baca juga: Saat Siswa Sekolah di Australia Nyanyikan “Selamat Ulang Tahun” untuk Presiden Jokowi…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com