Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-128 Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan Mematikan di Odessa, Sup Borshch Terancam Punah

Kompas.com - 02/07/2022, 06:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-128 pada Jumat (2/7/2022).

Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perselisihan kedua negara.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-127 Serangan Rusia ke Ukraina, Jokowi Bertemu Putin di Kremlin, 10 Rudal Hantam Perumahan di Mykolaiv

Di medan perang, serangan rudal menghantam wilayah Odessa lagi dan menewaskan puluhan orang.

Sementara di luar pertempuran, perang telah mendorong Badan kebudayaan PBB untuk memasukkan budaya memasak sup borshch di Ukraina dalam daftar warisan budaya yang terancam punah.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-128 yang kiranya penting disimak:

Serangan mematikan di Odessa

Pada hari kemarin, serangan rudal menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya di wilayah Odessa, Ukraina, di Laut Hitam.

Hal itu diutarakan oleh Wakil Kepala Distrik Odessa, Sergiy Bratchuk, sebagaimana dikutip dari AFP.

Serangan itu terjadi sehari setelah pasukan Rusia meninggalkan posisi di Pulau Ular yang strategis di lepas pantai Odessa.

Rudal dilaporkan menghantam gedung apartemen sembilan lantai dan pusat rekreasi di Serhiivka sekitar 80 kilometer (50 mil) selatan Odessa pada Jumat pagi.

Dua anak termasuk di antara yang tewas dan enam lainnya di antara yang terluka, kata para pejabat.

Jerman mengutuk serangan itu sebagai tindakan tidak manusiawi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-126 Serangan Rusia ke Ukraina, Jokowi Kunjungi Kyiv Bertemu Zelensky, Wali Kota Kherson Diculik

Perubahan situasi di Laut Hitam

Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.via BBC INDONESIA Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.

Presiden Ukraina menyatakan keputusan Rusia untuk meninggalkan Pulau Ular sangat mengubah situasi di Laut Hitam. 

"Itu belum menjamin keamanan. Belum menjamin musuh tidak akan kembali. Tapi itu sudah sangat membatasi tindakan penjajah," kata dia dalam pidato hariannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com