Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Vaksin Covid Cegah Hampir 20 Juta Kematian pada Tahun Pertama Diluncurkan

Kompas.com - 25/06/2022, 18:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 dilaporkan mencegah hampir 20 juta kematian pada tahun pertama setelah diluncurkan, menurut studi The Lancet Infectious Disease yang dirilis pada Jumat (24/6/2022).

Studi The Lancet adalah pemodelan besar pertama tentang vaksin corona, didasarkan pada data dari 185 negara dan wilayah yang dikumpulkan sejak 8 Desember 2020 hingga 8 Desember 2021.

Ini adalah upaya pertama untuk memperkirakan jumlah kematian yang dicegah secara langsung dan tidak langsung berkat vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Kabar Baik, WHO Optimistis Pandemi Covid-19 Akan Dikalahkan pada 2022

Ditemukan bahwa 19,8 juta kematian dicegah dari potensi 31,4 juta kematian yang akan terjadi jika tidak ada vaksin Covid atau 63 persen kematian yang dicegah.

Studi ini menggunakan angka resmi--atau perkiraan ketika data resmi tidak tersedia--untuk kematian akibat Covid.

Model data The Lancet juga memperhitungkan variasi dalam tingkat vaksinasi di seluruh negara, serta perbedaan efektivitas vaksin berdasarkan jenis vaksin yang diketahui terbanyak digunakan di setiap negara.

China tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena populasinya yang besar dan pembatasan yang ketat yang akan mengacaukan hasil, kata The Lancet dikutip dari AFP.

Selanjutnya, studi ini menemukan bahwa negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah menyumbang jumlah pencegahan kematian terbesar, yaitu 12,2 juta dari total 19,8 juta, yang mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses ke vaksin di seluruh dunia.

Baca juga:

Hampir 600.000 pencegahan kematian tambahan dapat dilakukan jika target Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memvaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir 2021 terpenuhi, The Lancet menyimpulkan.

"Jutaan nyawa mungkin telah diselamatkan dengan membuat vaksin tersedia untuk orang-orang di seluruh dunia," kata penulis utama studi Oliver Watson dari Imperial College London.

"Kami bisa berbuat lebih banyak," katanya.

Covid secara resmi membunuh lebih dari 6,3 juta orang secara global, menurut WHO.

Namun, bulan lalu induk kesehatan dunia itu mengatakan, jumlah kematian sebenarnya bisa mencapai 15 juta jika semua penyebab langsung dan tidak langsung diperhitungkan.

Sekarang kasus Covid meningkat lagi di beberapa tempat, termasuk di Eropa yang mengalami lonjakan subvarian Omicron.

Baca juga: Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 Melonjak, Singapura Antisipasi Gelombang Ke-8 Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com