Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pemilu, Sekjen PBB Minta Lebanon Bentuk Pemerintah Inklusif

Kompas.com - 17/05/2022, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Lebanon untuk membentuk "pemerintah inklusif" demi mengatasi krisis ekonomi negara itu, Senin (16/5/2022).

Saran Guterrrrs disampaikan setelah pemilihan umum di Lebanon digelar selama akhir pekan.

Dilansir AFP, Guterres menantikan pembentukan cepat pemerintah inklusif yang dapat menyelesaikan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional.

Baca juga: Pasca-Krisis, Pemilu Parlemen Digelar di Lebanon

"Pemerintah inklusif juga bisa mempercepat pelaksanaan reformasi yang diperlukan untuk menempatkan Lebanon di jalur menuju pemulihan," kata kantor Guterres.

Sekjen PBB juga meminta parlemen baru negara itu untuk segera mengadopsi semua undang-undang yang diperlukan untuk menstabilkan ekonomi dan meningkatkan pemerintahan.

Dia menekankan perlunya para pemimpin politik Lebanon untuk bekerja bersama demi kepentingan terbaik Lebanon dan rakyat Lebanon.

Blok parlemen terbesar Libanon, yang dipimpin oleh gerakan bersenjata Hezbollah pro-Iran yang kuat, tampaknya telah mengalami kemunduran melawan oposisi dan independen, menurut sebagian hasil yang dirilis.

Baca juga: Setelah Bentrokan di Masjid Al-Aqsa, Proyektil dari Lebanon Hantam Israel Utara

Jumlah pemilih sangat rendah di daerah-daerah yang didominasi Sunni, yang sebagian besar dihuni oleh Sunni, salah satu komunitas utama di negara itu yang diatur oleh sistem politik yang didasarkan pada pembagian kekuasaan komunal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com