Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kardinal Hong Kong Ditangkap, Dituduh Langgar Hukum Keamanan Nasional China

Kompas.com - 12/05/2022, 08:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi mengonfirmasi bahwa salah satu anggota paling senior Gereja Katolik ditangkap di Hong Kong karena melanggar hukum keamanan nasional China.

Kardinal Joseph Zen (90) adalah satu dari empat orang yang ditahan karena terkait dengan organisasi yang sekarang tidak berfungsi. Organisasi ini membantu pengunjuk rasa yang membutuhkan keuangan.

Baca juga: John Lee Dilantik Jadi Pemimpin Baru Hong Kong oleh Loyalis Pro-China

Tokoh lain yang ditangkap adalah penyanyi dan aktor Cantopop Denise Ho, mantan legislator Margaret Ng, dan akademisi Dr Hui Po Keung.

Mereka dituduh berkolusi dengan pasukan asing.

Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Human Rights Watch menyebut penangkapan ini sebagai titik terendah baru yang mengejutkan bagi Hong Kong.

Polisi Hong Kong mengatakan kepada BBC bahwa kelompok itu dicurigai meminta negara atau organisasi asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong, sehingga mengancam keamanan nasional China.

Kardinal Zen melarikan diri dari Shanghai ke Hong Kong setelah komunis mengambil alih China 70 tahun yang lalu. Dia merupakan mantan uskup Hong Kong.

Dia telah lama menjadi kritikus pemerintah di Beijing, berbicara untuk umat Katolik di China daratan dan untuk lebih banyak demokrasi di Hong Kong.

Baca juga: Kenneth Tsang, Aktor Zaman Keemasan Film Hong Kong, Meninggal Dunia

Dia pernah secara terbuka menegur Vatikan karena "berkhianat" bagi China, dengan memaksa para uskup untuk pensiun demi penggantian yang dipilih oleh Beijing.

“Menangkap seorang kardinal berusia 90 tahun karena aktivitas damainya telah menjadi kejutan baru bagi Hong Kong, yang menggambarkan jatuh bebasnya hak asasi manusia di kota itu dalam dua tahun terakhir,” kata Human Rights Watch, sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (11/5/2022).

Vatikan prihatin dengan penangkapan kardinal itu, kata juru bicara Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan.

Dr Hui, seorang sarjana dari Universitas Lingnan Hong Kong, ditangkap di bandara saat ia mencoba terbang ke Eropa untuk mengambil posisi akademis, lapor Hong Kong Free Press, mengutip dua sumber hukum.

Ini adalah kedua kalinya Denise Ho ditangkap dalam beberapa bulan. Dia ditahan akhir tahun lalu di bawah undang-undang yang sama.

Baca juga: Saat Kebijakan Ketat Nol-Covid di Hong Kong Malah Ciptakan Gunung Sampah Plastik...

Margaret Ng juga telah ditangkap di masa lalu--pada 2021. Dia dijatuhi hukuman percobaan satu tahun karena berpartisipasi dalam demonstrasi yang tidak sah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com