Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bantah Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia

Kompas.com - 06/05/2022, 09:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS pada Kamis (5/5/2022) membantah bahwa pihaknya memberikan informasi intelijen tentang lokasi jenderal Rusia di medan perang sehingga pasukan Ukraina dapat membunuh mereka.

Menanggapi laporan New York Times tentang dukungan AS untuk militer Ukraina, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa memang benar bahwa AS memasok pasukan Kyiv dengan intelijen militer.

Tapi dilansir Reuters, dia menyebut itu hanya untuk membantu Ukraina mempertahankan negaranya.

Baca juga: Evakuasi Warga Ukraina, PBB: Mereka Harus Keluar dari Neraka Ini

"Kami tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina," kata Kirby.

Dalam pengungkapan terpisah, media AS melaporkan Kamis malam bahwa AS telah berbagi informasi intelijen yang membantu Ukraina menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva bulan lalu.

Pejabat anonim, dalam sebuah cerita yang pertama kali diterbitkan NBC, mengatakan Ukraina bertanya kepada AS tentang sebuah kapal yang berlayar di Laut Hitam.

Lokasinya pun dibantu konfirmasi oleh AS dan diidentifikasi sebagai Kapal Moskva.

Baca juga: Zelensky Galang Dana dari Seluruh Dunia untuk Bantu Ukraina Menang Perang Lawan Rusia

Namun, AS tidak tahu bahwa Ukraina akan menargetkan kapal andalannya, kata para pejabat.

Ukraina secara khusus berhasil menyerang posisi komando Rusia.

Menurut laporan, pekan lalu Ukraina nyaris menyerang lokasi di dekat garis depan di wilayah Donbas di mana jenderal top Rusia, Valery Gerasimov, diyakini mengunjungi pasukan.

Pasukan Ukraina mungkin telah menembaki lokasi hanya beberapa jam setelah Gerasimov pergi, kata laporan yang belum dikonfirmasi.

Baca juga: Kisah Tak Biasa Pasutri Asal India: Istri Terjebak Perang Ukraina, Suami Disekap Pemberontak di Yaman

Mengutip pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya, dalam laporan New York Times, yang dibantah Kirby, pejabat itu mengatakan dari sekitar selusin jenderal Rusia yang dibunuh pasukan Ukraina, "banyak" yang telah menjadi sasaran dengan bantuan intelijen AS.

Surat kabar itu mengatakan AS telah memberikan rincian tentang markas bergerak militer Rusia, yang sering berpindah lokasi.

Dilaporkan bahwa pasukan Ukraina menggunakan informasi itu bersama-sama dengan mereka sendiri untuk melakukan serangan terhadap perwira senior Rusia.

Tapi Kirby mengatakan Ukraina membuat keputusan sendiri apakah akan menargetkan pemimpin Rusia atau tidak.

"Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lain berikan dengan intelijen yang mereka sendiri kumpulkan di medan perang," katanya.

"Kemudian mereka membuat keputusan dan mengambil tindakan mereka sendiri," ujarnya.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pertempuran Sengit dan Berdarah Pecah di Pabrik Azovstal, Pasukan Ukraina Bertahan Lawan Rusia

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengecam laporan New York Times sebagai "tidak bertanggung jawab".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com