Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Berisi 1.000 Ton BBM Tenggelam, Tunisia Berpacu Cegah Bencana Lingkungan

Kompas.com - 17/04/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TUNIS, KOMPAS.com – Sebuah kapal yang mengangkut 1.000 ton bahan bakar minyak tenggelam di lepas pantai Gabes, Tunisia, pada Jumat (15/4/2022).

Pihak berwenang Tunisia kini berpacu dengan waktu untuk menghindari bencana lingkungan karena karamnya kapal tersebut.

Sejauh ini, Angkatan Laut Tunisia telah menyelamatkan ketujuh awak kapal dari kapal yang berlayar dari Guinea Khatulistiwa ke Malta tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: 9 Dampak Kapal Moskva Tenggelam dan Kerugian yang Dialami Rusia

Kementerian Lingkungan Tunisia mengatakan, penyebab dari insiden tersebut adalah cuaca yang buruk.

Kementerian Lingkungan Tunisia menambahkan, air telah merembes ke dalam kapal, mencapai ketinggian dua meter.

Kementerian tersebut juga menuturkan bahwa pihak berwenang sedang berpaya untuk menghindari bencana lingkungan dan mengurangi dampak yang muncul.

Baca juga: Puluhan Warga Rusia Berduka atas Tenggelamnya Kapal Perang Moskva

Penghalang akan dibangun untuk membatasi penyebaran BBM dan mengisolasi kapal, sebelum menyedot tumpahan.

Reuters melaporkan, Pantai Gabes telah mengalami polusi besar selama bertahun-tahun.

Sejumlah organisasi lingkungan mengatakan, pabrik-pabrik industri di daerah tersebut telah membuang limbah langsung ke laut.

Kementerian Pertahanan Tunisia mengatakan, sejumlah negara telah menawarkan bantuan untuk menghindari bencana lingkungan.

Baca juga: Kapal Selam Rusia Tembakkan Rudal di Laut Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com