Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Jelajah Moskva Kebanggaan Rusia Tenggelam, Ukraina Klaim karena Rudal

Kompas.com - 15/04/2022, 08:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOKSWA, KOMPAS.com – Kapal penjelajah berpeluru Moskva, yang merupakan kebanggan Angkatan Laut Rusia, dikonfirmasi telah tenggelam pada Kamis (14/4/2022) saat ditarik ke pelabuhan.

Karamnya Moskva merupakan pukulan yang signifikan bagi Angkatan Laut Rusia dan mengurangi kekuatan tempurnya di Laut Hitam.

Baik Rusia maupun Ukraina memiliki klaim yang berbeda mengenai karamnya kapal berpeluru kendali Moskva, yang sebelumnya mengalami kebakaran hebat.

Baca juga: Kapal Perang Rusia di Laut Hitam Rusak Parah, Disebut karena Ledakan Amunisi

Menurut seorang pejabat Ukraina, militernya menargetkan Moskva dengan drone Bayraktar TB2 buatan Turki untuk menghancurkan sistem radar kapal lalu menindaklanjutinya dengan serangan rudal.

Pejabat tersebut menuturkan, kapal penjelajah berpeluru kendai Moskva terkena rudal jelajah Neptunus, sebagaimana dilansir DW.

Rudal Neptunus dikembangkan oleh Ukraina dan mulai beroperasi pada Agustus 2020, memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer dan dapat membawa hulu ledak hingga 150 kilogram.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Moskva disebabkan oleh ledakan amunisi di atas kapal tersebut.

Baca juga: Jerman Sita Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Oligarki Rusia

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, penyebab ledakan amunisi tersebut masih diselidiki. Mereka tidak menyebutkan serangan Ukraina dalam insiden tersebut.

"Kapal telah mengalami kerusakan serius," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan sebelumya.

Kementerian menambahkan bahwa 500 lebih awak kapal telah dievakuasi sepenuhnya.

Pejabat Rusia mengatakan bahwa api di atas kapal kemudian berhasil dikendalikan dan amunisi tidak lagi meledak.

Baca juga: Peringatan CIA: Invasi Rusia Alami Kemunduran, Putin Bisa Gunakan Nuklir

Mereka juga mengatakan angkatan laut akan menarik kapal utama ke pelabuhan. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu tentang insiden tersebut.

Pada Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa kapal era Uni Soviet tersebut telah tenggelam saat ditarik karena kerusakan lambung yang diderita selama kebakaran.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada CNN bahwa kedua klaim dari Rusia dan Ukraina adalah mungkin.

Sementara itu, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa kebakaran terdeteksi ketika kapal itu berada 111 kilometer hingga 120 kilometer di selatan Odessa.

Baca juga: Ekonomi Rusia Anjlok akibat Sanksi, Butuh Bertahun-tahun untuk Pulih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com