Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS, Inggris dan Australia Buat Senjata Hipersonik, Ketar-ketir Hadapi Rusia dan China?

Kompas.com - 06/04/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Amerika Serikat, Inggris dan Australia akan mulai berkolaborasi dalam serangan rudal hipersonik dan kapasitas pertahanan.

Ini karena saingan mereka, Rusia dan China, saat ini maju pesat dalam teknologi mutakhir.

Dilansir AFP, ketiganya akan mengerjakan senjata hipersonik dalam perluasan aliansi pertahanan AUKUS baru-baru ini.

AUKUS merupakan singkatan dari Australia, United Kingdom dan United States of America. Langkah ini jelas terlihat di permukaan sebagai sebuah upaya dalam mengadang pengaruh China, terutama laju pertumbuhan kekuatan militernya

Baca juga: Biden dan AUKUS Umumkan Kembangkan Rudal Hipersonik

Mereka akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir untuk melawan kekuatan militer China yang semakin meningkat.

Mereka menjanjikan "kerja sama trilateral baru pada kemampuan hipersonik dan kontra-hipersonik, juga peperangan elektronik".

Hal ini sesuai yang disepakati Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Rudal hipersonik dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver di tengah penerbangan.

Ini membuatnya jauh lebih sulit untuk dilacak dan dicegat daripada proyektil tradisional.

Baca juga: Seluk Beluk Rudal Hipersonik, Senjata Terkini Rusia dalam Konflik Ukraina, Sehebat Apa?

Senjata mungkin juga membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.

Hipersonik dan teknologi terkait saat ini "sangat menjadi bagian dari apa yang kemitraan AUKUS coba berikan", kata PM Australia Scott Morrison.

Sebelumnya, Australia mengumumkan pada Desember 2020 bahwa mereka akan bekerja sama dengan AS dalam mengembangkan senjata hipersonik dalam apa yang disebut program SCIFIRE.

Baca juga: Rusia Kembali Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal, Serang Simpanan Bahan Bakar Ukraina

Canberra juga berkomitmen dalam program strategi pertahanan 2020 untuk menginvestasikan 6,2 hingga 9,3 miliar dollar Australia dalam senjata hipersonik, serangan jarak jauh dan pertahanan rudal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com