Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Buka Lagi Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan di Afghanistan

Kompas.com - 23/03/2022, 13:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Otoritas Taliban di Afghanistan mengumumkan pembukaan kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di berbagai provinsi di Afghanistan pada Rabu (23/3/2022).

Hal ini terjadi lebih dari 7 bulan setelah Taliban merebut kekuasaan dan memberlakukan pembatasan keras pada hak-hak perempuan untuk dididik.

Semua sekolah di Afghanistan ditutup karena pandemi Covid-19 ketika Taliban mengambil alih pada Agustus 2021.

Baca juga: Menolak Bekerja Sama dengan Taliban, Diplomat Afghanistan Terus Dapat Tekanan

Hanya anak laki-laki dan beberapa saja anak perempuan yang diizinkan untuk melanjutkan kelas dua bulan kemudian.

Komunitas internasional telah menjadikan hak atas pendidikan untuk semua hal yang sulit dalam negosiasi bantuan dan pengakuan rezim baru di Afghanistan, dengan beberapa negara dan organisasi menawarkan untuk membayar guru.

Diberitakan Kantor Berita AFP, Kementerian Pendidikan Afghanistan mengatakan sekolah akan dibuka kembali di beberapa provinsi, termasuk Ibu Kota Kabul, pada Rabu.

Tetapi, sekolah-sekolah di wilayah selatan Kandahar, jantung spiritual Taliban, tidak akan dibuka sampai bulan depan. Tidak ada alasan yang diberikan terkait keputusan ini.

Pada Rabu pagi waktu setempat, beberapa kelompok anak perempuan dilaporkan mulai memasuki halaman sekolah di ibu kota Kabul.

AFP menyaksikan ratusan anak-anak telah tiba pada pukul 07.00 pagi waktu setempat (0230 GMT) di Sekolah Menengah Zarghona, salah satu yang terbesar di ibu kota Kabul.

Baca juga: Pemimpin Misterius Taliban Sirajuddin Haqqani Akhirnya Menunjukkan Wajahnya, Siapa Dia Sebenarnya?

Di Sekolah Rabia Balkhi, juga di ibu kota Kabul, puluhan gadis tampak berkumpul di gerbang menunggu untuk diizinkan masuk.

Sekolah di provinsi lain seperti Herat dan Panjshir tetap dibuka.

Kementerian Pendidikan Afghanistan mengatakan membuka kembali sekolah selalu menjadi tujuan pemerintah dan Taliban tidak tunduk pada tekanan.

"Kami tidak membuka kembali sekolah untuk membuat masyarakat internasional bahagia, kami juga tidak melakukannya untuk mendapatkan pengakuan dari dunia," kata Aziz Ahmad Rayan, Juru Bicara Kementerian Afghanistan.

Menurut dia, Kementerian Pendidikan Afghanistan melakukannya melainkan sebagai bagian dari tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan fasilitas lainnya kepada siswa.

Taliban sebelumnya telah bersikeras ingin memastikan sekolah untuk anak perempuan berusia 12 hingga 19 tahun dipisahkan dan akan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Baca juga: Taliban Perintahkan Penyisiran Keamanan Besar-besaran di Ibu Kota Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com