Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dendam Usai Dipermalukan 30 Tahun Lalu, Pria Ini Bunuh Guru SD-nya

Kompas.com - 18/03/2022, 20:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HERENTALS, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 37 tahun yang mengaku merasa dipermalukan oleh gurunya di Sekolah Dasar tahun 1990-an, mengaku menikamnya hingga tewas pada 2020, kata jaksa Belgia hari Kamis (17/3/2022).

Pria bernama Gunter Uwents itu mengatakan kepada penyelidik, dia tidak pernah melupakan komentar yang dibuat gurunya yaitu Maria Verlinden tentang dia di kelas pada awal 1990-an. Saat itu dia masih anak sekolah berusia tujuh tahun.

Pembunuhan terhadap Verlinden yang berusia 59 tahun terjadi di rumah korban di Herentals dekat Antwerpen pada 2020.

Baca juga: Kelaparan, Murid Pukul Guru karena Telat Bubarkan Kelas untuk Istirahat

Kasus itu tak kunjung terpecahkan meskipun polisi Belgia melakukan penyelidikan berulang kali dan mengumpulkan ratusan sampel DNA untuk menemukan pembunuhnya. Suaminya sampai mengajukan permohonan kepada publik untuk meminta saksi.

Laporan media-media setempat menyebutkan, Verlinden ditikam 101 kali.

Fakta bahwa dompetnya yang berisi uang tunai dibiarkan tidak tersentuh di meja makan di sebelah jasadnya menunjukkan bahwa dia bukan korban perampokan.

Setelah 16 bulan berselang sejak pembunuhan pada 20 November 2020, Uwents mengakui kejahatan itu kepada seorang teman, yang kemudian memberitahu polisi, kata jaksa. Dia ditangkap pada Minggu (13/3/2022).

Uwents telah memberikan sampel DNA untuk dibandingkan dengan jejak yang ditemukan di TKP. Sebagai mantan murid, bagaimanapun juga dia tetap masuk dalam jaring pengambilan sampel genetik.

Kantor kejaksaan setempat mengatakan kepada AFP, Uwents memberikan penjelasan rinci atas tindakannya, yang merupakan pengakuan. Dia diduga mengaku menderita di Sekolah Dasar karena perkataan gurunya.

Baca juga: Guru Matematika Mengajar di Pornhub, Videonya Laku Keras Raup Rp 3,8 Miliar Setahun

"Kami akan melihat apakah penyelidikan menguatkan apa yang dia katakan," kata seorang jaksa.

Uwents hadir di hadapan hakim pada Selasa (15/3/2022) dan ditahan atas tuduhan pembunuhan.

Media Belgia melaporkan, Uwents adalah pemeluk Kristen yang taat dan dikenal membantu para tunawisma.

Baca juga: Ada yang Berhubungan Seks saat Rapat Zoom, Peserta Konferensi Guru Berteriak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com