Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Editor TV Rusia yang Protes Perang Ukraina Saat Siaran Resign, Tolak Suaka dari Perancis

Kompas.com - 18/03/2022, 20:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Editor tv Pemerintah Rusia yang memprotes perang di Ukraina saat siaran mengatakan, ia keluar dari pekerjaannya pada Kamis (17/3/2022).

Akan tetapi, dia menolak tawaran suaka dari Perancis dan menyebut dirinya seorang patriot.

Perempuan bernama Marina Ovsyannikova itu adalah editor di televisi Channel One. Ia menerobos masuk ke studio berita malam andalan Vremya (bahasa Indonesia: Waktu) pada Senin (14/3/2022), sambil memegang poster bertuliskan "No War".

Dia kemudian ditahan dan pengadilan Moskwa langsung mendendanya 30.000 rubel (Rp 4,13 juta).

Baca juga: Saat Berita TV Rusia Disabotase, Pamerkan Poster No War Saat Live...

Meskipun pada akhirnya dibebaskan, Marina Ovsyannikova terancam menghadapi tuntutan lebih lanjut dan mendekam 15 tahun di penjara menurut undang-undang baru Rusia.

Marina Ovsyannikova mengatakan kepada televisi France24 pada Kamis, dia sudah menyerahkan semua dokumen untuk pengunduran dirinya dari Channel One. "Itu prosedur hukum," katanya dikutip dari AFP.

Ibu dari dua anak kecil itu melanjutkan, situasi ini menghancurkan kehidupan keluarganya dan putranya menunjukkan kecemasan.

"Tapi kita harus mengakhiri perang saudara ini sehingga kegilaan ini tidak berubah menjadi perang nuklir. Saya berharap ketika anak saya lebih besar dia akan mengerti mengapa saya melakukan ini," ujarnya.

Presiden Perancis Emmanuel Macron awal pekan ini menawarkan suaka atau perlindungan konsuler lainnya kepada Ovsyannikova, dengan mengatakan bahwa dia akan membicarakan kasusnya dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Namun, Ovsyannikova mengatakan kepada media Der Spiegel dari Jerman dalam wawancara yang diterbitkan pada Kamis, dia tidak akan menerima tawarannya dan akan tetap di Rusia.

"Saya tidak ingin meninggalkan negara kami. Saya seorang patriot, anak saya terlebih lagi. Kami tidak ingin pergi dengan cara apa pun, kami tidak ingin pergi ke mana pun," ucapnya.

Baca juga: Wanita yang Protes Invasi ke Ukraina di TV Pemerintah Rusia Terancam 15 Tahun Penjara

Marina Ovsyannikova juga mengatakan kepada Der Spiegel, dia sudah mempersiapkan tindakannya sendiri tetapi merasa percaya banyak rekan yang bersimpati dengannya.

"Kebanyakan orang yang bekerja untuk televisi pemerintah sangat memahami apa yang sedang terjadi. Mereka tahu betul bahwa mereka melakukan sesuatu yang salah," katanya.

Sementara itu kepada France24 Marina Ovsyannikova berkata, beberapa rekannya mengundurkan diri tetapi banyak yang tidak dapat melakukannya meskipun mereka menginginkannya.

"Saya senang orang-orang menyerahkan pemberitahuan (pengunduran diri) mereka, tetapi situasi ekonomi sangat susah dan orang-orang merasa sangat sulit untuk menghentikan pekerjaan mereka," ungkapnya.

Aktivis kebebasan pers di luar Rusia menuduh televisi Pemerintah Rusia menggambarkan perang di Ukraina dalam narasi berbeda, sebagai upaya untuk mempertahankan dukungan atas istilah yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus."

Pesan utama Marina Ovsyannikova saat siaran berbunyi, "Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong kepada Anda di sini."

Baca juga: Narasi Berbeda TV Rusia soal Perang di Ukraina: Salahkan Kyiv Sendiri, Tidak Sebut Invasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com