Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Invasi ke Ukraina, Pasukan Rusia Mulai Kekurangan Makanan dan Bahan Bakar

Kompas.com - 18/03/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Pasukan Rusia dilaporkan kekurangan makanan dan bahan bakar di tengah invasinya ke Ukraina.

Hal tersebut dilaporkan oleh update informasi intelijen yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Inggris, sebagaimana dilansir The Independent, Kamis (17/3/2022).

Kementerian Pertahanan Inggris menambahkan, pasukan Rusia bahwak terpaksa mengalihkan “sejumlah besar” pasukannya untuk mempertahankan jalur pasokan daripada melanjutkan aksi ofensif.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Italia Siap Bangun Kembali Teater Ukraina yang Dibombardir Rusia

“Masalah logistik terus melanda invasi Rusia yang goyah ke Ukraina,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian tersebut menambahkan, Rusia kesulitan memasok makanan dan bahan bakar kepada pasukan mereka di garis depan.

“Serangan balik Ukraina yang tak henti-hentinya memaksa Rusia untuk mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur pasokan. Ini sangat membatasi potensi ofensif Rusia,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.

Sebelumnya, sejumlah pejabat pertahanan Inggris melaporkan bahwa pihak Rusia terus menderita kerugian besar.

Baca juga: Kekejaman di Ukraina Kian Meningkat, Rusia Lakukan Kejahatan Perang?

Mereka menambahkan, kemajuan pasukan Rusia di darat, laut, atau udara mengalami progres yang minimal dalam beberapa hari terakhir".

Selain itu, mereka juga memuji perlawanan Ukraina yang gigih dan terkoordinasi dengan baik terhadap pengeboman dari Rusia.

“Sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk semua kota besar, tetap berada di tangan Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Terkait Isu China Akan Bantu Militer Rusia, Biden Segera Kontak Xi Jinping, Beri Peringatan Keras

Di sisi lain, sejumlah pejabat AS menuturkan bahwa pasukan Rusia telah menembakkan lebih dari 1.000 rudal ke target-target di Ukraina sejak Moskwa meluncurkan invasi.

Pejabat senior pertahanan AS lainnya mengatakan, Gedung Putih telah mencatat tanda-tanda melemahnya moral pasukan Rusia di beberapa unit yang dikerahkan ke Ukraina.

Menurunnya moral prajurit tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kepemimpinan yang buruk, kurangnya informasi yang diperoleh pasukan tentang misi, dan perlawanan yang keras dari Ukraina.

Baca juga: Rusia Mengeklaim Bisa Gantikan AS Jadi Negara Adidaya Terkemuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com