Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahanan Penjara Guantanamo Dibebaskan, Menandai 20 Tahun Berdirinya Penjara

Kompas.com - 12/01/2022, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dua tahanan yang berada di fasilitas penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, selama lebih dari satu dekade, telah dibebaskan.

Keputusan itu diambil ketika penjara itu menandai 20 tahunnya, sejak dibuka di bawah pemerintahan George W Bush, beberapa bulan setelah serangan teroris 11 September 2021.

Dilansir CNN, Presiden AS Joe Biden secara terbuka mengatakan bahwa dia ingin menutup fasilitas penahanan.

Baca juga: Kesaksian Tahanan Guantanamo: Saya Diperkosa Staf Medis CIA

Dewan Keamanan Nasional sedang melakukan peninjauan fasilitas tersebut, "untuk menentukan jalan ke depan," kata juru bicara Pentagon John Kirby pada Senin (10/1/2022).

Penjara ini terkenal dengan pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Para tahanan disiksa di bawah program "teknik interogasi yang ditingkatkan" CIA.

Dewan Peninjau Berkala, sebuah entitas pemerintah yang didirikan selama pemerintahan Obama untuk menentukan apakah tahanan di fasilitas itu bersalah, mengumumkan keputusan dalam pengajuan yang diposting ke situs webnya.

Dewan lantas mengumumkan keputusan pada hari Selasa (11/1/2022) untuk membebaskan tahanan Mohammed Abdul Malik Bajabu, warga Kenya yang telah berada di penjara sejak 2007.

Lalu ada pula Guled Hassan Duran, warga Somalia yang telah berada di penjara sejak 2006.

Baca juga: Anggota Komplotan Teror Bom Hotel JW Marriott Jakarta Divonis 25 Tahun di Guantanamo

Dengan dua keputusan ini, 15 tahanan kini telah diizinkan untuk dipindahkan oleh Dewan Peninjau Berkala dan memenuhi syarat untuk dibebaskan, sambil menunggu pengaturan diplomatik.

Setelah seorang tahanan dibebaskan, dia tidak dapat meninggalkan penjara sampai pemerintah AS membuat pengaturan diplomatik dengan negara lain agar mereka dibebaskan.

Tiga puluh sembilan tahanan tetap berada di penjara, menurut Kirby.

Baca juga: Hambali, Otak Bom Bali 2002, Akan Diadili AS Setelah 15 Tahun Tanpa Dakwaan di Guantanamo

Semua tahanan yang memenui syarat untuk dipindahkan keluar dari penjara telah menjalani peninjauan oleh Dewan Peninjau Berkala sejak awal pemerintahan Biden,

Bagi para tahanan yang telah dibebaskan, "proses diplomatik sedang berlangsung untuk memindahkan atau memulangkan mereka sebagaimana mestinya," kata Kirby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com