Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Intelijen Taliban Buang 3.000 Liter Miras ke Kanal

Kompas.com - 03/01/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com – Dinas intelijen Afghanistan yang diperintah Taliban membuang 3.000 liter minuman keras ke sebuah kanal di Kabul.

Pengumuman tersebut dirilis oleh Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) melalui Twitter pada Sabtu (1/1/2021).

GDI merilis video yang menunjukkan sejumlah agennya menumpahkan minuman keras dari dalam tong ke kanal.

Baca juga: Taliban Perintahkan Penggal Manekin, Sebut Melenceng dari Syariat

Tong-tong minuman keras tersebut mereka dapatkan setelah melancarkan penggerebekan di Kabul sebagaimana dilansir AFP.

“Umat Muslim harus benar-benar menjauhkan diri dari pembuatan dan pengiriman alkohol,” kata seorang ulama dalam video yang diunggah GDI di Twitter.

Kendati demikian, tidak jelas kapan penggerebekan dilakukan atau kapan tepatnya minuman tersebut dibuang.

Tetapi, GDI menyatakan bahwa tiga pengedar minuman keras ditangkap selama operasi tersebut.

Baca juga: Ashraf Ghani Jelaskan Alasan Kabur dari Taliban

Sebelum Taliban berkuasa di Afghanistan, pemerintah yang didukung Barat di sana pun telah melarang konsumsi alkohol.

Kini, setelah Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2021, aturan larangan meminum alkohol semakin keras ditegakkan.

Sejak Taliban menduduki Kabul, frekuensi penggerebekan, termasuk terhadap pencandu narkoba, telah meningkat di seluruh negeri.

Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban juga mengeluarkan beberapa pedoman yang membatasi hak-hak perempuan.

Baca juga: Taliban Tingkatkan Aturan, AS Tunjuk Utusan untuk Bela Hak Wanita Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com