Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Afghanistan Turun ke Jalan, Tak Gentar Memprotes Taliban

Kompas.com - 29/12/2021, 16:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

 

KABUL, KOMPAS.com - Kerumunan perempuan berbaris melalui ibu kota Afghanistan.

Selain menyerukan hak-hak perempuan untuk dihormati, mereka juga menuduh pihak berwenang Taliban diam-diam membunuh tentara yang melayani bekas pemerintah yang didukung AS.

Dilansir Tool News, pada Selasa (28/12/2021), sekitar 30 wanita berkumpul di dekat sebuah masjid di pusat Kabul.

Mereka berbaris beberapa ratus meter meneriakkan "keadilan, keadilan" sebelum dihentikan pasukan Taliban.

Baca juga: Pejabat Pakistan Sebut Pemerintahan Taliban Rezim Ekstrimis

Taliban berusaha mencegah wartawan meliput pawai, yang diorganisir melawan “pembunuhan misterius terhadap orang-orang muda, terutama mantan tentara negara itu”.

Taliban juga menahan sekelompok wartawan dan menyita peralatan dari beberapa fotografer.

Mereka juga menghapus gambar dari kamera sebelum mengembalikannya.

Sejak Taliban kembali berkuasa pada bulan Agustus, Taliban secara efektif melarang protes tanpa sanksi.

Mereka juga sering melakukan intervensi untuk memblokir demonstrasi yang menentang kekuasaannya.

Baca juga: Taliban Keluarkan Dekrit: Perempuan Tak Boleh Dianggap Properti dan Dipaksa Menikah

Protes itu sendiri terjadi beberapa minggu setelah laporan terpisah oleh PBB, Amnesty International, dan Human Rights Watch.

Ketiga badan itu mengatakan ada tuduhan lebih dari 100 pembunuhan di luar proses hukum oleh Taliban sejak pengambilalihan kekuasaan.

“Saya ingin memberitahu dunia, memberitahu Taliban untuk berhenti membunuh. Kami menginginkan kebebasan, kami menginginkan keadilan, kami menginginkan hak asasi manusia," kata pengunjuk rasa Nayera Koahistani kepada AFP.

Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh pengunjuk rasa Laila Basam, para demonstran meminta Taliban "untuk menghentikan mesin kriminalnya".

Baca juga: Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata Sepihak, Tuding Pemerintah Ingkar Janji

Pernyataan itu juga menyebut mantan tentara dan mantan karyawan pemerintah yang digulingkan berada "di bawah ancaman langsung".

Ini jelas melanggar amnesti umum yang diumumkan Taliban pada Agustus lalu.

Para pengunjuk rasa juga menyampaikan keberatan terhadap pembatasan yang dihadapi perempuan di bawah pemerintahan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com