Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan Jasad, Yakin Jiwa Kerabatnya Belum Pergi, Keluarga Jepang Tak Jadi Dihukum

Kompas.com - 11/11/2021, 18:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah keluarga Jepang yang dituduh menyembunyikan 'mumi' jasad kerabatnya di rumah selama enam minggu setelah kematiannya tidak akan dituntut.

Rina Yasutake, 49 tahun, seorang seniman berbakat yang diduga pernah kuliah di Universitas Cambridge, ditemukan terbaring di kasur di sebuah pondok bertingkat di Helmsley, North Yorkshire, pada September 2018.

Baca juga: 8 Budaya Jepang Paling Terkenal di Dunia

Dia sudah dalam keadaan membusuk tingkat lanjut, karena disimpan hingga enam minggu setelah kematiannya oleh ibunya Michiko Yasutake, 78 tahun, saudara perempuan Yoshika Yasutake, 55 tahun, dan saudara laki-laki Takahiro Yasutake, 49 tahun.

Petugas Kepolisian North Yorkshire menemukan kasus itu setelah diberi tahu oleh staf apotek setempat. Dia mengatakan keluarga itu membeli alkohol dalam jumlah besar dan 'berbau mayat', kata pengadilan melansir Daily Mail pada Rabu (10/11/2021).

Michiko, Yoshika dan Takahiro mengaku tidak bersalah karena mencegah penguburan mayat yang sah dan layak tanpa alasan yang sah pada Oktober tahun lalu.

Tapi Sean Morris, hakim York, memutuskan pada Selasa (9/11/2021) bahwa tuduhan terhadap tiga terdakwa harus ada diarsipkan.

"Ketiga terdakwa ini menderita penyakit mental yang sangat langka yang telah menciptakan situasi unik bagi pengadilan pidana," kata hakim.

Crown Prosecution Service tidak memberikan bukti di Pengadilan York Crown. Jonathan Sandiford QC mengatakan tidak ada kepentingan publik untuk melanjutkan persidangan.

Baca juga: Jasad Pacar Selebgram Gabby Petito, Brian Laundrie, Dimakan Alligator dan Babi Hutan

Diyakini bahwa Rina telah meninggal sekitar enam minggu sebelum dia ditemukan. Polisi North Yorkshire tidak mengungkapkan rincian tentang bagaimana dia meninggal.

Operasi polisi besar-besaran diluncurkan di Helmsley setelah jenazahnya ditemukan, dengan polisi forensik memeriksa properti itu selama berhari-hari pada September 2018.

Penduduk setempat menggambarkan keluarga itu sebagai tertutup. Banyak yang tidak menyadari bahwa Rina tinggal di rumah tersebut, karena dia tidak pernah terlihat di kota.

Pada Selasa (9/11/2021), Sandiford mengatakan hukuman apa pun setelah persidangan akan terbatas pada perintah pengawasan atau pembebasan mutlak.

Tuduhan yang mereka hadapi merupakan tindak pidana menurut hukum secara umum, yang dalam beberapa kasus dapat diancam dengan pidana penjara paling lama seumur hidup, atau denda yang tidak terbatas atau keduanya.

Tapi, Hakim Morris memutuskan dakwaan akan dibiarkan dalam arsip dengan pengertian bahwa ketiga terdakwa akan menerima pemeriksaan kesejahteraan atau kunjungan oleh layanan sosial atau polisi.

Ketiga terdakwa menyetujui perintah itu.

Baca juga: Kisah Misteri “Torso Adam”, Kasus Ritual Brutal yang Sisakan Potongan Jasad di Sungai Thames

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com