Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 4 Hari, Jasad Mahasiswi AS Ditemukan di Rusia

Kompas.com - 20/06/2021, 23:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NIZHNY NOVGOROD, KOMPAS.com - Jasad seorang mahasiswi S2 asal Amerika Serikat (AS) yang hilang empat hari sejak Selasa (15/6/2021), ditemukan di Rusia pada Sabtu (19/6/2021).

Penyelidik lalu menahan seorang pria yang diduga membunuh wanita tersebut.

Media-media Rusia mengidentifikasi wanita itu sebagai warga negara AS berusia 34 tahun bernama Catherine Serou.

Baca juga: Jack Ma Hilang Lagi dari Sorotan Publik

Awal pekan ini penyelidik mengatakan, seorang wanita asing berusia 34 tahun yang tinggal di luar Nizhny Novgorod, kota sekitar 420 kilometer di timur Moskwa, hilang setelah masuk ke mobil orang asing.

Mereka mengatakan, dia pindah ke Rusia pada 2019 untuk menimba ilmu di program magister hukum Universitas Negeri Lobachevsky, Nizhny Novgorod.

Pada Sabtu, Komite Investigasi yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, berkata telah menemukan mahasiswi asing yang hilang.

"Hari ini, sebagai hasil dari operasi pencarian skala besar, jasad gadis itu ditemukan," kata Komite Investigasi dalam pernyataan yang dikutip AFP, tanpa menyebutkan nama korban.

Komite menambahkan bahwa polisi telah menahan seorang warga Nizhny Novgorod kelahiran 1977, karena dicurigai melakukan pembunuhan.

"Ia berulang kali dihukum karena pelanggaran berat dan terutama kejahatan kriminal berat," ungkapnya.

Baca juga: Hilang pada 1975, Dompet Perempuan AS Ini Ditemukan 46 Tahun Kemudian

Penyelidik melanjutkan, komunikasi terakhir wanita itu sebelum hilang adalah dengan ibunya tepat setelah pukul 18:30 waktu setempat pada Selasa.

Korban berkata bahwa dia pergi naik mobil bersama orang tak dikenal.

Tim pencari dan para relawan lalu mencari Serou di area hutan luar kota, tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.

Pada Jumat (18/6/2021) ibu Serou, Beccy, mengatakan kepada radio AS NPR dari Mississippi, putrinya pindah ke Nizhny Novgorod pada 2019.

Serou pada Selasa malam mengiriminya pesan teks terakhir yang berbunyi, "Di dalam mobil dengan orang asing. Aku berharap tidak diculik."

Beccy Serou menambahkan, dirinya waktu itu berharap putrinya kembali dengan selamat karena dia adalah mantan marinir AS yang pernah bertugas di Afghanistan, menurut NPR.

Sang ibunda juga menuturkan, putrinya sedang terburu-buru kembali ke klinik karena menyelesaikan pembayaran, dan mungkin menumpang mobil yang lewat daripada menunggu taksi online.

Kedutaan AS di Moskwa mengonfirmasi kematian Serou ketika dihubungi oleh AFP, dan mengatakan pihaknya terus mengikuti penyelidikan pihak berwenang Rusia.

Serou berencana kembali ke Amerika Serikat untuk meniti karier sebagai pengacara imigrasi.

Baca juga: Kecanduan Olahraga, Tubuh Gadis Ini Jadi Kurus Kering dan Hampir Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com