Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Arab Saudi Cegat 17 Drone Bersenjata Pemberontak Houthi

Kompas.com - 20/06/2021, 22:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Dalam sehari, pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan 17 drone bermuatan bom kiriman pemberontak Houthi di Yaman.

Sebelumnya, juru bicara pemberontak Houthi mengatakan di Twitter bahwa drone dikirim ke pangkalan militer di Khamis Mushait, Arab Saudi, pada Sabtu (19/6/2021).

Khamis Mushait merupakan sebuah kota di wilayah barat daya saudi dan terletak sekitar 100 kilometer dari perbatasan Yaman sebagaimana dilansir The National.

Baca juga: Arab Saudi Cegat Drone Bersenjata Kiriman Pemberontak Houthi

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan, ke-17 drone tersebut menyasar lokasi yang berbeda-beda.

Kendati demikian, pasukan koalisi menambahkan semua drone bermuatan bom tersebut berhasil dicegat dan ditembak jatuh.

Khamis Mushait telah berulang kali menjadi sasaran pemberontak Houthi yang didukung Iran selama lebih dari enam tahun perang Yaman.

 

Pekan lalu, Houthi menyerang sebuah sekolah di provinsi Asir, Arab Saudi, dengan drone bermuatan bom.

Baca juga: Pasukan Koalisi Cegat Enam Drone yang Dikirim Pemberontak Houthi

Meskipun tidak ada korban jiwa, serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada atap gedung sekolah.

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam serangan tersebut karena Houthi menargetkan warga sipil dan objek sipil secara sistematis.

"Keamanan UEA dan Arab Saudi tak terpisahkan. Setiap ancaman yang dihadapi Arab Saudi dianggap sebagai ancaman bagi keamanan dan stabilitas UEA," kata Kementerian Luar Negeri UEA.

 

 

Di sisi lain, pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi menghentikan operasi militernya di Yaman pekan lalu untuk membantu upaya perdamaian.

Baca juga: Houthi Klaim Serang Arab Saudi, Kirim 4 Drone ke Riyadh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com