Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Seafood Ini Ajak Kepitingnya Jalan-jalan agar Tetap Gemuk

Kompas.com - 20/06/2021, 20:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sebuah restoran seafood di Singapura mengajak kepiting mereka jalan-jalan agar tetap gemuk.

Mereka mengklaim, tidak ingin kepiting-kepiting dagangan mereka itu mengalami atrofi (pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf).

Dalam unggahan House of Seafood di Facebook pada Jumat (18/6/2021), restoran tersebut menjelaskan alasan mereka mengajak kepiting jalan-jalan.

Baca juga: Kafe Singapura Dihujat Netizen karena Bikin Nasi Padang Versi Tidak Jahat

Dikatakan bahwa mereka ingin kepiting-kepiting itu tetap berisi sebelum dimasak.

Foto di Facebook tersebut memperlihatkan sejumlah kepiting diikat dan berjalan santai di sepanjang Pantai Punggol.

Di kolom komentar, netizen bereaksi dengan berbagai tanggapan.

Baca juga: Restoran Singapura Tuai Kontroversi gara-gara Nasi Ambeng, Ada Apa?

World of Buzz pada Minggu (20/6/2021) mewartakan, mayoritas warganet menyebut cara itu kejam.

Lalu kalaupun itu adalah bagian dari strategi pemasaran, upaya itu juga mereka sebut sangat buruk.

"Kalau membawa kepiting jalan-jalan adalah taktik pemasaran, tolong pekerjakan beberapa pakar untuk menawarkan cara yang benar," tulis Ting Ting Lee.

"Mereka (kepiting) mati untuk dimakan dan kalian memainkannya? Tidak lucu sama sekali, memuakkan dan benar-benar gila," kecam Alfred Tan.

"Lepas ikan di akuarium kalian ke laut jadi mereka bisa lebih gemuk," sindir Jason Ang.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari restoran House of Seafood.

Baca juga: Sebut Makan Nasi Tak Boleh Pakai Tangan, Ahli Etiket Ini Ramai-ramai Diserang Netizen Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com