Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Pasien Nol” Wabah Black Death Ditemukan dari Jasad Berusia 5.000 Tahun

Kompas.com - 30/06/2021, 13:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

RIGA, KOMPAS.com - Para ilmuwan telah mengidentifikasi pesaing baru untuk "pasien nol" wabah Black Death, yang menyebabkan kematian jutaan orang di Eropa.

Seorang pria yang meninggal lebih dari 5.000 tahun yang lalu di Latvia terinfeksi dengan varian bakteri yang paling awal diketahui menimbulkan wabah, menurut bukti baru. Pria ini kemudian dijuluki dijuluki RV 2039.

Baca juga: Misteri Dokter Wabah Black Death, Gemar Pakai APD dan Masker Sangar

Analisis genetik mengungkapkan bahwa varian bakteri kuno ini kemungkinan kurang menular. Jadi tidak mematikan seperti versi bakteri abad pertengahan selama Black Death.

Namun, selama 4.300 tahun berikutnya, varian bakteri tersebut berevolusi menjadi lebih mematikan bagi manusia. Puncaknya adalah bencana wabah Black Death di Eropa dan Afrika.

Penyakit itu menjadi wabah di Eropa pada 1340-an, dan memusnahkan sebanyak setengah dari populasi benua itu melansir Daily Mail.

Black Death disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang dibawa oleh kutu dan ditularkan antar hewan.

Gelombang selanjutnya terus menyerang secara teratur selama beberapa abad, hingga menyebabkan jutaan kematian.

"Sampai sekarang ini adalah korban wabah tertua yang kami miliki," kata Dr Ben Krause-Kyora dari Universitas Kiel di Jerman tentang jasad berusia 5.300 tahun itu, melansir BBC pada Rabu (30/6/2021).

Pria itu dimakamkan bersama tiga orang lainnya di situs pemakaman Neolitik di Latvia di tepi Sungai Salac, yang mengalir ke Laut Baltik.

Baca juga: Studi: Wabah Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba Selama 20.000 Tahun

Para peneliti mengurutkan DNA dari tulang dan gigi keempat individu, dan mengujinya untuk bakteri dan virus.

Mereka terkejut menemukan satu pemburu-pengumpul, seorang pria berusia dua puluhan, terinfeksi dengan jenis wabah kuno, yang disebabkan oleh bakteri, Yersinia pestis.

"Dia kemungkinan besar digigit oleh hewan pengerat, mendapat infeksi utama Yersinia pestis dan meninggal beberapa hari (kemudian), mungkin seminggu kemudian, karena syok septik," kata Dr Krause-Kyora.

Para peneliti memperkirakan varian kuno muncul pertama kali sekitar 7.000 tahun yang lalu, ketika pertanian mulai muncul di Eropa tengah.

Mereka berpikir bakteri mungkin melompat secara sporadis dari hewan ke manusia tanpa menyebabkan wabah besar.

Seiring waktu, itu beradaptasi untuk menginfeksi manusia, akhirnya berkembang menjadi bentuk yang dikenal sebagai wabah pes. Itu disebarkan oleh kutu, dan mengamuk di seluruh Eropa abad pertengahan, sehingga menyebabkan jutaan kematian.

Baca juga: Ada Wabah Tikus di Australia, Ratusan Tahanan Dievakuasi dari Penjara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com