Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Akui Persenjataan China Jauh Berkembang Pesat dari Prediksi

Kompas.com - 04/11/2021, 10:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber VOA News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan AS melaporkan, persenjataan China berkembang jauh lebih pesat daripada yang diperkirakan.

Kementerian yang bermarkas di Pentagon tersebut menambahkan, tujuan modernisasi militer China yang baru dapat memberi Beijing operasi militer yang lebih kredibel di Taiwan.

Percepatan ekspansi nuklir China dapat membuat “Negeri Panda” memiliki hingga 700 hulu ledak nuklir yang bisa dikerahkan pada 2027.

Baca juga: Jenderal Top Pentagon Tegaskan AS Mampu Pertahankan Taiwan dari Serangan China

Menurut laporan tahunan Pentagon kepada Kongres AS berjudul Kekuatan Militer China, Beijing bertujuan memiliki 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030.

Kecepatan China dalam mengembangkan senjatanya jauh melebihi apa yang diperkirakan dalam laporan Pentagon pada 2020.

Kala itu, Pentagon memaparkan bahwa China memiliki kurang lebih sekitar 200 hulu ledak nuklir dan diperkirakan akan berlipat ganda pada akhir dekade ini.

Di sisi lain, persenjataan AS diperkirakan memiliki 3.800 hulu ledak nuklir dengan status aktif sebagaimana dilansir VOA, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: China Tak Akan Serang Taiwan dalam Waktu Dekat

Laporan terbaru Pentagon tersebut didasarkan pada informasi tentang kemampuan militer China yang dikumpulkan hingga Desember 2020.

Laporan itu tidak termasuk informasi tentang uji coba senjata hipersonik China yang dilakukan beberapa waktu lalu dan mendapat perhatian para perwira tinggi militer AS.

Pentagon juga melaporkan, Beijing telah membuat tonggak baru pada 2027 untuk mempercepat pengembangan terpadu angkatan bersenjatanya.

Modernisasi dan ekspansi kekuatan nuklir China adalah bagian dari upaya yang lebih luas yang bertujuan untuk mengimbangi militer AS pada 2049 sebagai kekuatan dominan di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: COP26 Glasgow, China Balas Kritik Biden soal Absennya Xi Jinping

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, modernisasi militer China adalah bagian dari perubahan fundamental dalam karakter perang modern.

“Kami menyaksikan salah satu pergeseran terbesar dalam kekuatan geostrategi global,” kata Milley dalam acara yang diselenggarakan oleh Aspen, Rabu.

Dia juga memperingatkan bahwa militer AS harus mengimbanginya melalui robotika, kecerdasan buatan, amunisi berpemandu presisi, dan berbagai macam teknologi senjata lainnya.

“Jika kita, militer AS, tidak melakukan perubahan mendasar pada diri kita sendiri dalam 10, 15, 20 tahun mendatang, maka kita akan berada di pihak yang salah dalam konflik,” tutur Milley.

Baca juga: Berlabuh di China, Kapal Ever Given Tunjukkan Kerusakan Akibat Tersangkut di Terusan Suez

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com