TOKYO, KOMPAS.com - Serangan penusukan dan pembakaran di kereta Tokyo yang dilakukan oleh "Joker Jepang", pada Senin (1/11/2021) digambarkan pemerintah "Negeri Sakura" sebagai insiden mengerikan dan brutal.
Tersangka penyerangan yang berpakaian ala Joker di komik dan film Batman itu menyatakan kekagumannya kepada tokoh antagonis tersebut.
Ia memakai setelan jas ungu, kemeja hijau cerah, dan dasi, yang sangat mirip dengan Joker.
Baca juga: Pria Berkostum ala Joker Tusuk 17 Penumpang Kereta Tokyo dan Menyulut Api
Serangan Joker Jepang memicu kepanikan dan kekacauan di "Negeri Sakura", karena kejahatan yang berupa kekerasan jarang terjadi.
Tayangan TV memperlihatkan penumpang yang ketakutan berlarian di dalam kereta saat asap memenuhi gerbong.
View this post on Instagram
"Dengan pisau yang dibawanya, pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang pria berusia 70-an yang duduk di kereta, tetapi tidak dapat memenuhi tujuan (membunuhnya)," kata juru bicara kepolisian Tokyo kepada AFP.
"Dia bilang ke polisi bahwa dia ingin dihukum mati dengan membunuh seseorang," tambah juru bicara itu.
Pria tua yang menjadi itu sekarang dalam kondisi kritis setelah ditikam, menurut laporan-laporan media.
Baca juga: Saksi Penusukan di Kereta Tokyo: Pelaku Melakukan Serangan Tanpa Menunjukkan Emosi
Pelaku mengatakan kepada polisi bahwa dia mengagumi Joker, menurut laporan Kyodo News, dan harian Sankei Shimbun.
Dia mengatakan, dirinya "gagal dalam pekerjaan dan pertemanan lalu ingin mati tetapi tidak bisa mati sendiri", tulis Sankei.
??????????????????????????????????????????????????????????
— ?????????? (@Master_Bird_) October 31, 2021
?????????????????????
Joker yang merupakan musuh bebuyutan Batman, termasuk salah satu psikopat paling terkenal dalam sejarah buku komik.
Lalu, film Joker (2019) memicu kritik atas penggambaran penjahat pembunuh sebagai pahlawan yang terbuang. Otoritas Amerika Serikat (AS) memperingatkan serangan para peniru setelah film itu dirilis.
Sebelum serangan Joker Jepang terjadi, tersangka berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo, daerah sibuk yang penuh dengan anak muda dengan kostum Halloween, menurut laporan Sankei.