Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Sambut Baik Rencana Putin Hapus Kelompoknya dari Daftar Teroris

Kompas.com - 25/10/2021, 09:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Taliban menyambut baik pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kemungkinan menghapus kelompok itu dari daftar teror.

Putin, berbicara pada pertemuan International Valdai Club, mengatakan penghapusan Taliban dari daftar kelompok teroris adalah mungkin.

Baca juga: Palang Merah Desak Komunitas Internasional Terlibat dengan Taliban

Namun, dia juga menekankan rencana itu harus terjadi di tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lapor Kantor Berita Rusia TASS melansir Hindustan Times.

Putin mengatakan Rusia sedang mempertimbangkan untuk menghapus Taliban dari daftar kelompok ekstremis.

"Kita semua berharap bahwa orang-orang ini, Taliban, yang tidak diragukan lagi mengendalikan situasi di Afghanistan akan memastikan bahwa situasi berkembang secara positif," kata Putin.

"Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyambut baik pernyataan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, mengenai penghapusan nama-nama pemimpin IEA dari daftar hitam," kata Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan di pemerintahan sementara negara itu pada Minggu (24/10/2021) melansir Hindustan Times.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Penggal Pemain Voli Putri | Mantan Raja Spanyol Disuntik Hormon Wanita

"Ketika babak perang telah berakhir, negara-negara dunia juga harus membawa perubahan positif dalam hubungan dan pendekatan mereka terhadap Afghanistan. Kami mencari hubungan positif dengan komunitas internasional berdasarkan prinsip timbal balik," cuit juru bicara Taliban.

Taliban menguasai Kabul pada Agustus dan mereka mengumumkan pemerintahan sementara Afghanistan pada September.

Taliban mendorong pengakuan internasional. Namun, komunitas dunia telah memperjelas bahwa Taliban harus memenuhi janji yang telah mereka buat sebelum pengakuan apa pun.

Baca juga: Keluarga Pemain Voli yang Diisukan Tewas Dipenggal Taliban Buka Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com