Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Kawanannya, Seekor Gajah Injak-injak Pemburu Gelap hingga Tewas

Kompas.com - 24/10/2021, 08:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Seekor gajah di Afrika Selatan menginjak-injak pemburu gelap hingga tewas demi menyelamatkan kawanannya.

Polisi hhutan menemukan mayat yang sudah termutilasi di Taman Nasional Kruger (KNP) saat berpatroli pada Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Kabur dari Polisi Hutan, Pemburu Gelap Ini Tewas Diinjak Gajah

Selain mayat, otoritas keamanan juga mendapatkan ponsel si pemburu dalam keadaan aktif, dan saat ini tengah mengaksesnya.

Juru bicara taman Isaac Phaahla mengatakan, investigasi awal menduga si pemburu gelap ditinggalkan teman-temannya ketika diinjak oleh gajah.

"Tidak ada binatang lain yang mati dalam insiden itu. Kami memeringatkan para pemburu liar untuk berhenti melakukan aktivitasnya," kata Phaahla dikutip Daily Star.

Phaahla mengungkapkan, tahun lalu ada pemburu gelap yang tewas dimakan singa, menyisakan hanya tengkoraknya ketika ditemukan.

Taman Nasional Kruger dalam beberapa tahun terakhir jadi lokasi favorit perburuan liar, dengan badak jadi hewan yang paling banyak diburu.

Otoritas taman menuturkan, populasi badak tersisa 4.000 ekor, menurun 70 persen jika dibandingkan satu dekade silam.

Phaahla menerangkan, larangan bepergian akibat merebaknya Covid-19 membantu memulihkan hewan-hewan di KNP.

Dia menjelaskan setidaknya aktivitas perburuan liar menurun 37 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski gajah termasuk hewan yang tidak menyakiti, mereka bisa menyerang dan membunuh manusia untuk melindungi diri.

Baca juga: Jerapah Putih yang Langka di Kenya Dibunuh Pemburu Gelap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com