Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Komentar Biden, China Bersumpah Tak Ada Kompromi Soal Taiwan

Kompas.com - 23/10/2021, 06:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BEIJING, KOMPAS.com - China mengatakan "tidak ada ruang" untuk kompromi atau konsesi atas masalah Taiwan, menyusul komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal komitmen negaranya untuk mempertahankan pulau itu jika diserang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan kembali klaim lama China bahwa pulau itu adalah wilayahnya. Pernyataan itu diberikan dalam pengarahan Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Ditanya Apakah Bakal Melindungi Taiwan dari China, Biden: Yes

China baru-baru ini meningkatkan ancamannya untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dengan paksa jika perlu, dengan menerbangkan pesawat tempur di dekat pulau itu dan melatih pendaratan di pantai.

“Ketika menyangkut masalah yang berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China dan kepentingan inti lainnya, tidak ada ruang bagi China untuk berkompromi atau membuat konsesi, dan tidak ada yang boleh meremehkan tekad kuat, kemauan keras, dan kemampuan kuat rakyat China untuk membela diri, kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Wang.

“Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China. Masalah Taiwan murni urusan internal China yang tidak mengizinkan intervensi asing," kata Wang melansir AP.

Komentar Biden pada Kamis (21/10/2021) dipandang memperluas "ambiguitas strategis" yang dipertahankan Washington, mengenai bagaimana AS akan menanggapi serangan terhadap republik pulau yang berpemerintahan sendiri itu.

AS harus “berhati-hati dengan kata-kata dan tindakannya tentang masalah Taiwan, dan tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan. Agar tidak secara serius merusak China-AS hubungan dan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” kata Wang.

Baca juga: China Marah AS dan Kanada Kirim Kapal Perang Berlayar di Selat Taiwan

Pada hari yang sama di Gedung Putih, sekretaris pers Jen Psaki mengatakan komentar Biden tentang Taiwan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan perubahan dalam pendekatan.

“Yang bisa saya sampaikan kepada Anda adalah bahwa kebijakan kami tidak berubah,” kata Psaki.

"Dia (Biden) tidak bermaksud untuk menyampaikan perubahan kebijakan, dia juga tidak membuat keputusan untuk mengubah kebijakan kami."

Dalam komentarnya, Biden mengatakan AS tidak menginginkan Perang Dingin baru, tetapi menyatakan keprihatinan tentang apakah China “akan terlibat dalam kegiatan yang akan menempatkan mereka pada posisi yang memungkinkan mereka membuat kesalahan serius.”

“Saya hanya ingin membuat China mengerti bahwa kami tidak akan mundur, kami tidak akan mengubah pandangan kami.” kata Biden.

Ditanya apakah AS akan membela Taiwan jika diserang, dia menjawab: “Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu.”

Baca juga: POPULER GLOBAL: China Tak Perlu Perang Rebut Taiwan | David Amess Tewas Ditusuk

Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, pada Jumat (23/10/2021) mengatakan kepada seorang wartawan bahwa dia tidak akan membahas situasi hipotetis.

“Tidak ada yang ingin melihat masalah lintas-Selat menjadi meledak-- tentu saja bukan Presiden Biden, dan tidak ada alasan untuk itu.”

Berbicara di Brussel setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO, Austin menambahkan bahwa Washington tetap berkomitmen pada kebijakan "satu China" yang sudah berlangsung lama.

Di Taipei, juru bicara Presiden yang mendukung kemerdekaan, Tsai Ing-wen, mengatakan AS menunjukkan dukungannya untuk Taiwan melalui tindakan nyata dan 23 juta warga pulau itu tidak akan menyerah pada tekanan atau bertindak gegabah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com