TAIPEI, KOMPAS.com – Taiwan tidak akan memulai perang dengan China, tetapi siap untuk mempertahankan diri secara penuh jika diperlukan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng pada Kamis (14/20/2021), di tengah ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan dan menimbulkan kekhawatiran internasional.
Taiwan, produsen semikonduktor utama, telah berulang kali mengatakan akan membela diri jika diserang.
Baca juga: Tegang dengan Taiwan, Militer China Berlatih Mendarat di Pantai
Namun, Taipei juga menegaskan tidak akan gegabah dan ingin mempertahankan status quo dengan China.
“Yang paling jelas adalah bahwa Republik China (nama resmi Taiwan) sama sekali tidak akan memulai atau memicu perang,” kata Chiu.
“Tetapi jika ada gerakan, kami akan menghadapi musuh sepenuhnya,” imbuh Chiu sebagaimana dilansir Reuters.
Pekan lalu, Chiu menuturkan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan kali ini adalah yang terpanas dalam lebih dari 40 tahun.
Baca juga: Di Hari Nasional Taiwan Tsai Ing-wen Bersumpah Tak Akan Tunduk pada Tekanan China
Dia juga menambahkan bahwa China akan mampu melancarkan invasi skala penuh pada 2025.
Chiu menuturkan hal tersebut setelah China selama empat hari berturut-turut mengirim pesawatnya dalam jumlah yang masif ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan China tentang balasan yang kuat jika pasukan Beijing terlalu dekat dengan pulau itu.
Chiu setuju dengan penilaian dari seorang anggota parlemen bahwa kemampuan China dibatasi oleh kapasitas pengisian bahan bakar di udara yang terbatas.
Baca juga: Sering Diancam China, Taiwan Kembangkan Rudal yang Bisa Hantam Beijing
Ini berarti, China hanya memiliki bomber H-6 dan pesawat pengintai Y-8 yang mampu terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dengan Filipina.
Di sisi lain, jet-jet tempur milik China semakin dekat dengan pantai China, menurut peta aktivitas yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.
“Di satu sisi, tujuan mereka adalah untuk menekan Taiwan,” ujar Chiu.
Baca juga: Semakin Terancam Direbut China, Taiwan Tegaskan Tetap Bertahan
Dia menambahkan, China juga bertujuan untuk mengumumkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menakut-nakuti dan menghalangi pasukan asing untuk ikut campur.
Sementara itu, China pada Rabu (13/10/2021) menyebut aktivitas militernya tersebut merupakan langkah untuk melindungi perdamaian dan stabilitas.
Beijing juga kembali menuding adanya "kolusi" antara Taiwan dengan pasukan asing untuk menabur ketegangan.
Baca juga: Xi Jinping: China Akan Rebut Taiwan secara Damai dan Bakal Terwujud
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.