Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diancam China, Taiwan Kembangkan Rudal yang Bisa Hantam Beijing

Kompas.com - 10/10/2021, 18:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan dilaporkan tengah mengembangkan rudal yang bisa menghantam ibu kota China Beijing, babak baru dalam ketegangan keduanya.

Bernama The Yun Feng, misil itu diklaim juga bisa menyerang beberapa kota penting "Negeri Panda", di tengah ancaman invasi.

Tensi kedua wilayah tengah memuncak, dengan perkembangan terbaru Beijing mengirim hampir 150 pesawatnya ke wilayah udara Taiwan.

Baca juga: Semakin Terancam Direbut China, Taiwan Tegaskan Tetap Bertahan

China selalu mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, yang jika perlu, harus disatukan lagi dengan kekuatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, "Negeri Panda" mengembangkan rudal hipersonik, yang mayoritas dipersiapkan untuk menghantam tetangganya itu.

Tetapi Taipei merespons dengan mereka dilaporkan juga menguji coba persenjataan untuk mengimbangi negara adidaya tersebut.

Yun Feng, berarti Puncak Awan, bisa menjangkau jarak hampir 2.000 km, menurut studi dari Center for Strategic and International Studies.

Proyek tersebut dilakukan secara rahasia. Bahkan muncul laporan mereka sudah mengujicobanya pada tahun lalu, meski dibantah Taipei.

Kini, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng menyebutkan proyek itu saat rapat dengar pendapat dengan komisi pertahanan nasional dan komisi keuangan parlemen.

Baca juga: Xi Jinping: China Akan Rebut Taiwan secara Damai dan Bakal Terwujud

Dikutip Taipei Times, Chiu tetap bungkam saat ditanya detilnya, dan hanya menyatakan militer tengah mengerjakannya.

Kabar itu di tengah pernyataan Presiden Tsai Ing-wen, bahwa Beijing "bermain api" dengan meningkatkan ketegangan.

"Agresi China sudah meremehkan perdamaian dan stabilitas regional," kata dia di hadapan anggota Partai Demokrasi Progresif.

Baca juga: Xi Jinping Tegaskan Reunifikasi dengan Taiwan Bisa Terwujud

Tsai memeringatkan supaya Beijing menarik diri dari tindakan yang memicu konflik, dilansir The Sun Sabtu (9/10/2021).

Pada awal pekan ini, Menhan Chiu sempat berseloroh "Negeri Panda" baru menginvasi negaranya pada 2025, atau empat tahun mendatang.

"Dalam pandangan saya sebagai orang militer, ancaman itu nyata di depan saya," tegasnya dalam wawancara dengan ABC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com