Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Suami "Sakit Covid-19" Tembak Mati Istri karena Tidak Perhatian

Kompas.com - 22/10/2021, 23:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Mirror

LONDON, KOMPAS.com - Seorang suami yang mengaku sakit Covid-19 dimasukkan ke rumah sakit jiwa setelah tembak mati istrinya karena tidak perhatian.

Peter Hartshorne-Jones (52 tahun) yang merupakan penjual senjata, menggunakan senapan gentel untuk tembak mati istrinya, Silke. 

Dua kali pria tersebut tembak istrinya dari jarak dekat saat sedang berbaring di tempat tidur dengan piyama di rumah mereka di Barham di Suffolk.

Di pengadilan Mahkota Ipswich diungkapkan bahwa pasangan itu menggunakan kamar tidur terpisah pada saat kejadian, karena Hartshorne-Jones yang mengaku sakit Covid-19 ingin menjaga jarak sosial, seperti yang dilansir dari The Mirror pada Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Taliban Tembak Mati Ibu yang Gendong Bayinya Usai Demo di Kabul Afghanistan

Hakim Martyn Levett mengatakan bahwa motif pembunuhan dari kasus tembak mati seorang istri masih belum jelas, tetapi mencatat bahwa terdakwa mengeluh istrinya yang berusia 42 tahun itu "tidak perhatian" ketika dia mengaku sakit Covid-19.

Hakim mengatakan "tidak ada bukti klinis" bahwa Hartshorne-Jones sakit Covid-19. Justru terlihat gejalanya mengarah pada kecemasan penyakit mental.

Hartshorne-Jones menembak istrinya sekitar pukul 04.30 pada 3 Mei 2020, kata hakim sebelum salah satu anak mengatakan mereka pergi ke kamar ibunya setelah mendengar "suara dentuman".

Kemudian anak itu pergi mencari terdakwa pelaku tembak mati, "percaya ada penyusup di rumah". Anak itu menemukan ayahnya sedang sarapan dan mengatakan dia harus memanggil ambulans, kata hakim.

Terdakwa pelaku tembak mati istrinya sendiri itu menelepon polisi pada pukul 04.44, dan Silke dinyatakan meninggal di rumah sakit pada pukul 06.42.

Pria yang mengaku sakit Covid-19 itu mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak bermaksud menembak mati istrinya, dan kemudian mengatakan dia tidak dapat mengingat apa yang telah terjadi.

Baca juga: Jutawan Ini Tembak Mati Manusia, Setelah Mengiranya sebagai Beruang

Hakim mengatakan terdakwa tampak tenang saat ditangkap, sementara anak-anak mereka "jelas tertekan" sepanjang pengadilan untuk ibu mereka yang ditembak mati ayahnya sendiri.

Terdakwa pembunuhan seorang istri itu telah melakukan kontak dengan berbagai penyedia perawatan penyakit mental 26 kali dalam 42 hari antara 16 Maret hingga 27 April, kata pengadilan.

Dalam pesan suara kepada ayah istrinya, pada 29 Maret, terdakwa mengatakan bahwa dia cemas dan ini "membuat Silke gila".

"Dia pikir saya melebih-lebihkan dan hanya mengalami infeksi dada, tetapi saya tidak pernah merasa begitu tidak sehat," kata Hartshorne-Jones yang manuduh istrinya tidak perhatian, dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh hakim.

Dalam pesan lain terdakwa yang mengaku sakit Covid-19 mengatakan ada "tisu di mana-mana", dan dia "harus berada di suatu tempat, di mana saya berada di lingkungan yang bersih dan steril".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com