Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Kecewa Myanmar Tak Izinkan Utusan ASEAN Temui Aung San Suu Kyi

Kompas.com - 05/10/2021, 07:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah pada Senin (4/10/2021) menyatakan kekecewaannya, karena Myanmar tidak mengizinkan utusan ASEAN bertemu dengan Aung San Suu Kyi.

Menlu Malaysia juga memperingatkan, kepala junta militer Myanmar dapat dikeluarkan dari KTT ASEAN yang akan datang, sebagaimana diwartakan AFP.

ASEAN berada di bawah tekanan untuk mengatasi kudeta Myanmar sejak Februari, dan tindakan keras selanjutnya terhadap demonstran yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.

Baca juga: Terlalu Sering Disidang, Kesehatan Aung San Suu Kyi Menurun

Anggota ASEAN yang berjumlah 10 negara berupaya mengakhiri kudeta Myanmar, dan seorang pejabat Brunei dipilih sebagai utusan untuk mengunjungi Myanmar guna bertemu dengan faksi-faksi oposisi.

Namun, tidak diberinya akses bertemu Aung San Suu Kyi membuat Malaysia jengkel saat panggilan video antara para menteri luar negeri ASEAN pada Senin.

"Kami kecewa otoritas Myanmar tidak bekerja sama dengan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah di Twitter.

"Kecuali ada kemajuan, akan sulit menghadirkan Ketua SAC di KTT ASEAN," tambahnya, merujuk pada kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing.

Para pemimpin ASEAN akan mengadakan KTT pada akhir Oktober.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com