Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Shavkat Mirziyoyev, Presiden Uzbekistan

Kompas.com - 23/09/2021, 08:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Presiden Uzbekistan Shavkat Miromonov Mirziyoyev , lahir pada 24 Juli 1957, di kabupaten Zaamin, Jizzakh, Uzbekistan.

Dikutip dari Wikipedia, sebelum menjadi presiden, Mirziyoyev menjabat sebagai perdana menteri pada 2003-2016.

la dikenal karena manajemen pembangunan ekonominya baik,sebelum menjadi presiden maupun selama masa jabatannya sebagai presiden.

Baca juga: Para Pilot Afghanistan yang Telantar Mulai Tinggalkan Uzbekistan

Pada Februari 1990, tepatnya saat malam kehancuran Uni Soviet, Mirziyoyev sempat bergabung dengan Soviet Tertinggi di Republik Sosialis Soviet Uzbekistan.

Dia bertugas di bawah Karimov, yang menjadi presiden saat itu.

Ketika republik merdeka terbentuk di Uzbekistan, Mirziyoyev diangkat sebagai gubernur (khokim) distrik Mirzo Ulugbek di Tashkent pada 1992.

Mulai tahun 1995, ia menjabat secara bersamaan, baik sebagai gubernur distrik sekaligus wakil dari Oliy Majlis (parlemen) hingga 2003.

Pada 1996, Karimov juga mengangkatnya sebagai gubernur wilayah Jizzakh, di mana dia mendapatkan reputasi sebagai orang kuat yang berdedikasi untuk pembangunan, terutama dalam produksi kapas di wilayah tersebut.

Baca juga: Warga Iringi Jenazah Presiden Uzbekistan

Dia lantas dipindahkan ke wilayah Samarkand pada 2001, di mana dia juga menjabat sebagai gubernur.

Pada tahun 2003, Karimov mengangkat Mirziyoyev ke posisi perdana menteri. Selain keberhasilannya dalam manajemen ekonomi, penunjukan Mirziyoyev membawa generasi baru ke posisi pembuat kebijakan teratas negara.

Di awal masa jabatannya, Mirziyoyev berusaha mengidentifikasi dan memperbaiki masalah struktural dalam ekonomi.

Dia menerapkan program yang mereformasi aspek sektor pertanian dan meningkatkan standar hidup di daerah pedesaan.

Setelah kematian Karimov pada September 2016, parlemen memilih Mirziyoyev sebagai presiden sementara.

Dia kemudian memenangkan masa jabatan penuh dalam pemilihan presiden yang diadakan pada bulan Desember

Baca juga: Pesawat Militer Afghanistan yang Terbang Ilegal Ditembak Jatuh Uzbekistan

Masa kepresidenannya ditandai dengan upaya mengejutkan menuju reformasi ekonomi dan liberalisasi.

Kebijakannya mengangkat banyak hambatan perdagangan, memungkinkan mata uang mengambang, dan menarik investasi asing.

Hubungan dengan komunitas internasional pun juga mulai membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com