Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari Melihat "Penampakan UFO", Pilot AS Mengaku Khawatir

Kompas.com - 03/09/2021, 14:33 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Daily Star

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pilot AS mengaku melihat "UFO terbang" di wilayah udara terbatas setiap hari saat bekerja.

Dilansir Daily Star, pilot itu mengaku "khawatir".

Letnan Angkatan Laut Ryan Graves, menggambarkan pesawat itu sebagai Unidentified Aerial Phenomena (UAP), yang berpotensi punya risiko keamanan.

Baca juga: Jepang Buka Laboratorium UFO di Dekat Fukushima Sehari Sebelum Laporan Pentagon Dirilis

Hal itu terjadi beberapa minggu setelah Pentagon merilis laporan yang sangat dinanti tentang penampakan UFO.

Di situ, intelijen tidak menemukan tanda-tanda kehidupan alien, tetapi mereka mengakui bahwa sebagian besar rekaman itu tidak diketahui.

Sebuah laporan baru dari 60 Minutes berbicara dengan Graves, yang mengatakan penampakan yang dilihatnya sejak 2014 itu sulit untuk dipalsukan.

"Saya khawatir, terus terang. Anda tahu, jika ini adalah jet taktis dari negara lain yang berkeliaran di sana, itu akan menjadi masalah besar," ujarnya.

Baca juga: AS Rilis Laporan Sementara Terkait UFO, Apa Isinya?

"Tapi karena terlihat sedikit berbeda, kami tidak mau benar-benar melihat masalah ini. Kami senang mengabaikan fakta bahwa ada sesuatu di luar sana, yang mengawasi kami setiap hari," tambahnya.

Dia dan kelompoknya mengaku menangkap gambaran UAP dengan dua metode pelacakan yang berbeda, radar dan inframerah.

"Cukup sulit untuk memalsukan itu," tambahnya, sembari mengklaim bahwa dia melihat objek itu setiap hari selama setidaknya beberapa tahun dan segera melaporkan setiap penampakan.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh Pemerintah AS juga merinci bagaimana ratusan penampakan dilaporkan antara tahun 2004 dan 2021.

Baca juga: Pentagon Akhirnya Rilis Laporan soal UFO, Ini Ternyata Hasilnya

Para ahli mengatakan sebagian besar kasus melibatkan pesawat fisik karena ditangkap pada berbagai sistem, mulai dari inframerah, pencari senjata, atau radar.

Laporan intelijen itu juga mengakui UAP menimbulkan "tantangan" bagi keamanan nasional, termasuk masalah keamanan.

Ini karena mereka berada di wilayah udara, atau bisa memiliki potensi terobosan atau teknologi yang mengganggu.

Baca juga: Peneliti UFO Sambut Baik Laporan Pentagon soal Fenomena Udara Tak Dikenal

Terlepas dari temuan tersebut, laporan tersebut menambahkan bahwa tidak meyakinkan untuk mencatat dari mana UAP berasal, dan meskipun tidak merinci bukti kehidupan alien, tidak ada bukti yang mengonfirmasi bahwa mereka berasal dari Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com