KABUL, KOMPAS.com - ARMY (sebutan fans BTS) mengungkapkan bahwa mereka terpaksa membakar album idola mereka saat Taliban kembali berkuasa.
Stasiun televisi Korea Selatan JTBC News melaporkan kisah remaja Afghanistan yang khawatir karena kembalinya milisi ke pucuk kekuasaan.
Seperti diberitakan Koreaboo, Minggu (22/8/2021), mereka mewawancarai beberapa warga di ibu kota Kabul mengenai situasi yang dialami penduduk.
Baca juga: Taliban, Keamanan Nasional, dan Kebijakan Luar Negeri
"Saya sangat terkejut dan ketakutan ketika Taliban datang. Saya ketakutan mendengar mereka menculik para gadis," ujar warga dengan inisial A.
A mengaku, sejak milisi pimpinan Mullah Abdul Ghani Baradar itu berkuasa, dirinya lebih banyak berdiam di rumah.
"Saya tidak lagi mendengarkan musik yang biasanya diputar di jalan sebelum mereka datang. Kini saya hanya mendengar musik aneh Taliban sepanjang waktu," kata dia.
Warga lain, seorang pelajar berusia 18 tahun, menuturkan, dia harus menyembunyikan pernak-pernik idolanya dari milisi.
"Situasi yang tengah kami hadapi saat ini membuat kami terpaksa menyembunyikan atau membakar album dan foto BTS," kata dia.
Pelajar yang tidak disebutkan identitasnya itu meminta supaya dunia tidak sekadar memperhatikan situasi Afghanistan.
"Semua orang hanya menyaksikan kami untuk mati. Saya harap masyarakat internasional tidak meninggalkan kami sendirian," kata A.
Situasi Afghanistan berubah kacau ketika Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus. hal itu membuat ribuan warga menyelamatkan diri.
Mereka memenuhi Bandara Hamid Karzai Kabul sehingga menyulitkan upaya evakuasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Kelompok yang pernah berkuasa pada 1996-2001 tersebut menegaskan, negara Barat harus angkat kaki pada 31 Agustus.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, jika AS dan sekutunya tidak pergi saat tenggat waktunya habis, dia menjanjikan konsekuensi.
Baca juga: Beyonce-nya Afghanistan Aryana Sayeed Beruntung Lolos dari Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.