Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Diduga Sudah Tawarkan Tempat Perlindungan kepada Al Qaeda

Kompas.com - 22/08/2021, 09:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kelompok Taliban diyakini sudah memberikan tempat perlindungan kepada Al Qaeda, demikian laporan lembaga pengawas Pentagon.

Pemberontak menawarkannya sehari setelah Presiden Joe Biden menyatakan perang di Afghanistan sukses membuat negara itu takkan menjadi sarang teroris.

Jika laporannya terbukti benar, tentu bakal memunculkan pertanyaan mengapa Biden terburu-buru menarik militer.

Baca juga: Saudara Presiden Afghanistan yang Terguling Bermanuver Gabung Taliban

Selain itu jika pasukan dan diplomat ditarik, siapa yang bakal memberikan informasi mengenai ancaman teroris di Afghanistan?

Laporan dari Lead Inspektur Jenderal untuk Operation Freedom's Sentinel menyebut, ISIS juga mulai menunjukkan gerak-geriknya.

Menurut lembaga pengawas itu, ISIS bergerak memanfatkan instabilitas politik dan restrukturisasi Pentagon di luar Afghanistan.

"Mereka menyerang sekte minoritas dan infrastruktur untuk menebar ketakutan dan menunjukkan pemerintah Afghanistan tak mampu menyediakan keamanan warganya."

"Sebagai tambahan, Taliban diketahui tetap mempertahankan hubungannya dengan Al Qaeda. Bahkan menyediakan perlindungan bagi teroris," lanjut lembaga itu.

Pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, menjadi buruan dunia setelah melancarkan serangan pada 11 September 2001, yang membunuh hampir 3.000 orang.

Baca juga: Pejuang Afghanistan Beri Perlawanan ke Taliban, Tiga Daerah Direbut Kembali

Aksi teror tersebut membuat AS melancarkan invasi ke Afghanistan, dan menggulingkan Taliban yang kala itu berkuasa.

Pada akhirnya, Osama bin Laden ditemukan dan tewas ditembak oleh Navy SEALs, unit elite militer AS, di Pakistan pada 2011.

Merusak jaringan yang ditinggalkan Bin Laden merupakan misi utama "Negeri Uncle Sam" dan NATO selama di Afghanistan.

Namun dengan kembalinya Taliban ke pucuk kekuasaan, para analis mulai mengalkulasi apa dampaknya bagi keamanan AS.

Berdasarkan kesepakatan di Doha, Qatar tahun lalu, Taliban harus memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat bersembunyi.

Meski begitu, para petingginya merupakan orang-orang yang termasuk ke dalam daftar buruan Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: Kisah Malala Yousafzai, Gadis yang Ditembak Taliban karena Bersekolah, Selamat, hingga Lulus Kuliah di Oxford

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com