BEIJING, KOMPAS.com - Bagi sebagian besar negara, lonjakan kasus Covid-19 China bukan sekedar kesalahan pada grafik pencatat. Pasalnya negara ini sebelumnya telah menghancurkan lonjakan Covid-19 dengan penguncian, karantina, dan kontrol yang diberlakukan secara ketat pada perjalanan internasional.
Setelah wabah Covid-19 pertama, yang pertama kali tercatat di Wuhan pada Desember 2019, gejolak kasus di China relatif kecil menurut standar internasional dan dalam konteks populasi 1,4 miliar penduduk.
Baca juga: Cara Sukses China Tangani Varian Delta, Bisakah Indonesia Tiru?
Tetapi 184 infeksi yang terdeteksi di kota Nanjing dalam 10 hari terakhir akan menguji apakah pendekatan toleransi nol negara itu, yang dengan cepat menangani wabah sebelumnya, dapat mengandung varian delta yang sangat menular.
Wabah itu diyakini telah dimulai di Nanjing, sebuah kota berpenduduk lebih dari 9 juta orang, sekitar 150 mil sebelah barat Shanghai.
Pada 20 Juli, sembilan petugas kebersihan di Bandara Internasional Nanjing Lukou dinyatakan positif Covid-19 setelah membersihkan pesawat yang tiba dari Rusia, menurut media yang dikelola pemerintah.
Infeksi kini telah dicatat di lima provinsi berbeda termasuk Beijing. Otoritas kesehatan setempat telah mengidentifikasi kasus itu sebagai varian delta.
Pejabat di Nanjing sekarang dalam "siaga tinggi" dan berencana menguji semua penduduk kota. Sebanyak 1,9 juta orang telah diuji dalam satu hari, kantor berita Xinhua melaporkan Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Lagu Kebangsaan China Dihina di Hong Kong, Polisi Segera Lakukan Penyelidikan
Amerika Serikat (AS) memiliki 202,4 infeksi untuk setiap satu juta orang Kamis (29/7/2021), menurut Universitas Johns Hopkins. Sementara tingkat infeksi China 0,04.
Namun kasus harian di China sekarang berada pada level tertinggi sejak Januari. Puluhan juta orang dikurung ketika pihak berwenang berjuang untuk menekan kasus yang berpusat di sekitar provinsi Hebei.
Melansir NBC News pada Jumat (30/7/2021), wabah saat ini mendorong teguran keras dari Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, cabang disiplin senior Partai Komunis China.
Dikatakan bandara Nanjing tidak memisahkan petugas kebersihan untuk penerbangan internasional dan domestik. Manajemen bandara juga dikritik dan dinilai menerapkan pendekatan yang longgar untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Wabah terbaru terjadi di kota-kota kecil. Tapi Nanjing adalah pusat populasi utama, di antara sepuluh kota teratas di negara itu yang memiliki signifikansi di sektor-sektor seperti sains dan pendidikan.
Peningkatan kasus juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas vaksin Covid-19 China, yang dibuat oleh perusahaan milik negara Sinopharm dan perusahaan swasta Sinovac.
Negara-negara lain yang telah menggunakan vaksin China ini telah mengalami gelombang infeksi Covid-19. Lebih dari 30 tenaga kesehatan Indonesia meninggal meski menerima dua dosis Sinovac.
Sementara Chili kembali menerapkan pembatasan setelah gelombang varian delta mengoyak populasinya. Padahal 70 persen di antaranya telah divaksinasi penuh, sebagian besar dengan Sinovac.
Baca juga: Covid-19 di China: Penularan di Nanjing Paling Luas Setelah Wuhan