Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/07/2021, 10:11 WIB

TUNIS, KOMPAS.com - Presiden Tunisia menyatakan, dia tidak akan menjadi diktator, setelah menangkap dua anggota parlemen.

Negara di Afrika Utara itu berada dalam krisis politik sejak manuver yang dilakukan Presiden Kais Saied akhir pekan lalu.

Dia memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi dan membekukan parlemen selama 30 hari, sehingga dia dituding melakukan kudeta.

Baca juga: Kudeta Tunisia: Kepala Stasiun TV Nasional Dipecat karena Larang Aktivis Tampil

Saied mengatakan, dia harus menjamin rakyat dengan melalui pemerintahan baru demi mengakhiri situasi sulit.

"Saya tahu konstitusinya. Saya menghormatinya dan tidak akan menjadi diktator seperti yang mereka katakan," tegas Saied.

Meski begitu, pada Jumat (30/7/2021) dia menahan anggota parlemen sekaligus blogger berpengaruh, Yassin Ayari.

Selain itu, pemerintahannya juga mengumumkan penyelidikan dugaan kekerasan saat demonstrasi menentang Saied pada Senin (26/7/2021).

Pengadilan militer menyatakan, Ayari ditahan berdasarkan perintah penangkapan tiga tahun lalu karena dianggap menghina angkatan darat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saied sendiri akhir pekan yang lalu memutuskan mencabut kekebalan anggota parlemen, membuat mereka rentan terhadap kasus pidana.

Baca juga: Setelah Dituding Lakukan Kudeta, Ini Rencana Presiden Tunisia

Selain Ayari, otoritas juga menahan politisi asal partai konservatif Islam Karama, Maher Zid pada Jumat malam waktu setempat.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi AS Rilis Video Bodycam Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville

Polisi AS Rilis Video Bodycam Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville

Global
Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Global
Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Global
Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Global
WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

Global
Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Global
Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Global
Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

Global
Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Global
Jack Ma Muncul Lagi di China Usai Lebih dari Setahun, ke Mana Saja Dia?

Jack Ma Muncul Lagi di China Usai Lebih dari Setahun, ke Mana Saja Dia?

Global
Rusia Jatuhkan Pasokan Senjata Vital dari AS untuk Ukraina

Rusia Jatuhkan Pasokan Senjata Vital dari AS untuk Ukraina

Global
Suara Star Wars Dipakai Penanda Saat Ada Serangan di Ukraina

Suara Star Wars Dipakai Penanda Saat Ada Serangan di Ukraina

Global
Kebakaran di Pusat Imigrasi Meksiko Tewaskan 39 Orang, 29 Korban Luka

Kebakaran di Pusat Imigrasi Meksiko Tewaskan 39 Orang, 29 Korban Luka

Global
Pria di RD Kongo Selamatkan 9 Penambang yang Terjebak dengan Tangan Kosong

Pria di RD Kongo Selamatkan 9 Penambang yang Terjebak dengan Tangan Kosong

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+