TUNIS, KOMPAS.com - Kantor Kepresidenan Tunisia pada Rabu (28/7/2021) memecat kepala stasiun televisi nasional, yang melarang dua tamu tampil di sebuah program wawancara, dalam lanjutan kudeta Tunisia.
Lassaad Dahech, kepala stasiun tv Wataniya, dipecat beberapa jam setelah melarang masuk perwakilan serikat jurnalis dan seorang aktivis.
Pemecatannya terjadi setelah Presiden Kais Saied membekukan parlemen dan memecat perdana menteri pada Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Pasca Presiden Ambil Alih Semua Pemerintahan, Rakyat Tunisia Khawatir Perang Saudara
Kubu oposisi menyebutnya sebagai kudeta Tunisia.
Pada Senin (26/7/2021) TV Al Jazeera asal Qatar mengatakan, polisi memaksa kantornya di Tunis untuk ditutup, menambah kekhawatiran bahwa kebebasan sipil dan kebebasan pers sedang terancam di sistem demokrasi Tunisia yang berusia muda.
Amira Mohamed wakil presiden serikat SNJT mengatakan, dia dicegat di pintu masuk oleh seorang petugas keamanan yang sedang menunggu izin dari manajemen tv untuk mengizinkannya masuk.
Aktivis hak asasi manusia Bassem Trifi yang juga dilarang masuk berujar, dia diberitahu bahwa itu bukan keputusan Wataniya.