Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Malaysia Mogok, Parlemen Akhirnya Aktif Usai 7 Bulan Vakum Ditengah Lonjakan Covid-19

Kompas.com - 26/07/2021, 16:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Aljazeera

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 Malaysia yang terus melonjak mendorong pekerja kesehatan yang bekerja terlalu keras untuk melakukan aksi mogok “Hartal Dokter Kontrak”.

Pada Senin (26/7/2021), Parlemen Malaysia akhirnya mengadakan sidang pertama setelah vakum selama tujuh bulan, karena penetapan status darurat Covid-19 Malaysia gagal mengekang pandemi yang memburuk.

Baca juga: Terjadi Lagi Suntikan Vaksin Kosong di Malaysia, Peserta Jadi Disuntik 2 Kali

Ribuan dokter Malaysia meninggalkan pekerjaannya, karena perselisihan yang berkepanjangan mengenai gaji dan tekanan kerja.

Kebanyakan dari mereka, adalah doktor junior yang bekerja di bawah kontrak. Karena bukan staf, mereka khawatir tidak memiliki kesempatan dan spesialisasi yang dibutuhkan untuk memajukan karirnya.

Sebuah kelompok anonim mengorganisir aksi mogok yang disebut “Hartal Dokter Kontrak” untuk menuntut perubahan setelah keluhan mereka tidak terselesaikan.

“Pandemi telah menunjukkan bahwa Malaysia tidak memiliki cukup dokter,” kata Dr Mustapha Kamal Aziz, juru bicara demonstran, kepada Al Jazeera dilansir pada Senin (26/7/2021).

“Bahkan dengan dokter kontrak, kami masih kesulitan dan kelelahan.”

Baca juga: Malaysia Akan Berhenti Gunakan Vaksin Sinovac Setelah Stoknya Habis

Sistem kontrak diperkenalkan pada 2016 oleh pemerintah Malaysia sebelumnya. Aturan itu seharusnya bersifat sementara untuk memastikan petugas medis, yang diharuskan bekerja lima tahun pertama dalam pelayanan publik, bisa mendapatkan posisi penempatan lebih cepat.

Tetapi tanpa rencana jangka panjang tentang bagaimana dokter, perawat, dan lainnya akan diserap ke dalam sistem, banyak yang dibiarkan berada dalam ketidakpastian, sementara pandemi memberikan tekanan luar biasa dalam pekerjaannya.

"Pemogokan ini simbolis," kata Dr Kamal. "Untuk menunjukkan bahwa kami serius."

Di sosial media, tagar #HartalDoktorKontrak memperlihatkan dokter Malaysia, berpakaian hitam, berjalan keluar di sejumlah rumah sakit termasuk Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) dan Rumah Sakit Sungai Buloh, sementara polisi memerintahkan mereka untuk bubar.

Pada Minggu (25/7/2021), total kasus Covid-19 Malaysia sejak awal pandemi naik hingga lebih dari satu juta kasus.

Baca juga: Jadi Sumber Infeksi Massal, Pusat Vaksinasi Covid-19 Malaysia Langsung Ditutup

Covid-19 Malaysia melaporkan rekor 17.045 kasus dan 92 kematian pada Minggu (25/7/2021). Kondisi itu meningkatkan tekanan pada pemerintah Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Yassin telah menyatakan “kondisi darurat” Covid-19 pada Januari, dengan mengungkapkan bahwa pandemi telah membawa “Negeri Jiran” berada dalam kondisi kritis.

Sekitar 62 persen dari kasus pada Minggu (25/7/2021) berada di Lembah Klang, yang meliputi ibu kota Kuala Lumpur dan negara bagian Selangor di sekitarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com