Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Temukan Induknya, Bayi Paus Pembunuh Ini Mati

Kompas.com - 25/07/2021, 12:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Seekor bayi paus pembunuh yang terdampar di Selandia Baru mati, setelah dia tidak kunjung menemukan induknya.

Bayi yang diberi nama Toa itu awalnya terdampar di dekat Wellington 10 hari lalu, dan berusaha keras mencari keluarganya.

Bayi dengan nama yang berarti Ksatria dalam bahasa Maori itu ditemukan oleh dua remaja dekat batu karang Plimmerton.

Baca juga: Mengapa Paus Orca Disebut Paus Pembunuh?

Diyakini berusia 2-6 bulan dan panjang 2,5 meter, Toa tentu tidak akan selamat berada di samudra sendirian.

Nasibnya kemudian sampai ke telinga publik Selandia Baru, dengan sejumlah kalangan berduyun-duyun menawarkan bantuan.

Toa ditempatkan pakar konservasi lautan di sebuah kolam darurat, dan diberi makan melalui alat khusus empat jam sekali.

Armada helikopter dan kapal dikerahkan untuk mencari induknya, dan sempat menemukan rombongan paus pembunuh tak jauh dari tempat Toa ditemukan.

Namun Whale Rescue yang menangani Toa mengungkapkan, kondisi bayi itu memburuk pada Jumat waktu setempat (23/7/2021).

Dilansir BBC sabtu (24/7/2021), dokter hewan dipanggil untuk memberikan perawatan. Tetapi, nyawanya tak tertolong.

"Kami harus melaporkan beberapa saat lalu, Toa mati. Seperti yang bisa Anda rasakan, kami sangat bersedih," ujar Whale Rescue.

Jika saja upaya menemukan induknya gagal, Toa dilaporkan akan coba diadopsi oleh induk paus pembunuh lain.

Ian Angus, Manajer Spesies Lautan di Department of Conservation mengatakan, mereka sudah berbuat sekuat mungkin untuk menyelamatkan Toa.

"Kami sudah mengetahui semakin dia jauh dari induknya, maka kesehatannya semakin lama akan semakin menurun," kata Angus.

"Toa meninggal denga cepat, dikelilingi oleh orang yang mencintainya. Hari terakhirnya dibuat senyaman mungkin untuknya," lanjutnya.

Baca juga: Viral karena Bawa Anaknya yang Mati Selama 17 Hari, Paus Pembunuh Ini Melahirkan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com