Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Toilet Emas di Rumah Mewahnya, Polisi Rusia Ternyata “Nyambi” Jadi Mafia

Kompas.com - 25/07/2021, 10:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang kepala polisi Rusia yang memiliki rumah “mewah” lengkap dengan toilet emas sendiri dipecat karena korupsi.

Alexey Safonov (45 tahun), seorang kolonel polisi dari wilayah Stavropol Rusia, ditangkap bersama dengan 35 petugasnya yang dituduh menjalankan “mafia”.

Penyelidik mengatakan “geng” miliknya memeras pengendara dan menerima suap, untuk mendanai gaya hidup mewah termasuk rumah Safonov.

Baca juga: Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Didakwa Korupsi Rp 3,4 Miliar

Petugas anti-korupsi yang menyelidiki Safonov telah merilis gambar properti itu, lengkap dengan toilet, bidet, dan wastafel berlapis emas murni, menurut laporan Daily Mail pada Rabu (21/7/2021).

Nuansa emas lainnya berlanjut di setiap sisi rumahnya, meski tidak diketahui keaslian barang lainnya.

Ada cermin besar bergaya barok tergantung di latar belakang di samping lemari kecil yang dicat emas, sementara lantai dan dindingnya berlapis marmer.

Kamar mandi kedua di rumah itu memiliki bathtub, wastafel, dan bilik shower bercat emas, sementara di langit-langit tergantung lampu gantung.

Gaya yang sama berlanjut di seluruh rumah. Dari tangga emas ke lukisan langit-langit, wallpaper emas, bingkai tempat tidur berukir, tirai gorden, dan karya seni yang menghiasi dinding.

Rumah kolonel polisi Rusia ini bahkan punya fasilitas mewah seperti sauna dan ruang biliar.

Penyelidik mengatakan Safonov dan rekan-rekannya membayar kemewahan tersebut dengan memeras pengendara lokal, dan menjual tiket untuk pengemudi truk agar lolos dari pemeriksaan keselamatan.

Mereka juga mendapat untung dari penjualan “plat nomor mewah”.

Baca juga: Presiden Brasil Diduga Terlibat Korupsi Dana Vaksin Covid-19

Pejabat lokal memecat geng pimpinan polisi dan anak buahnya secara massal menjelang pemilihan di “Negeri Beruang Putih”.

Partai Rusia Bersatu pimpinan Vladimir Putin masih berharap bisa menang kompetisi politik Rusia itu, di tengah berkurangnya dukungan untuk pemimpin kuatnya itu.

Mafia nyata beroperasi di wilayah Stavropol,” kata anggota parlemen Alexander Khinshtein, yang juga seorang pejabat senior di partai politik Rusia Bersatu yang berkuasa.

Safonov dan enam anggota "jaringan kriminal" termasuk seorang inspektur lalu lintas saat ini ditangkap. Mereka akan menghadapi dakwaan yang dapat menyebabkan 15 tahun penjara.

Sebanyak 80 pencarian menemukan bukti langsung dari hampir 200,000 poundsterling (Rp 3,9 miliar) suap baru-baru ini, saat penyelidikan berlangsung, menurut tuduhan polisi.

Dia dan tahanan berseragam lainnya dikatakan menjalankan "operasi mafia" dan hidup jauh dari gaji mereka.

Baca juga: Skandal Korupsi Afrika Selatan, Mantan Presiden Dipenjara 15 Bulan karena Mangkir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com