Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Tapol, Organisasi HAM Berpengaruh Bentukan Carmel Budiarjo

Kompas.com - 11/07/2021, 15:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Tapol.org

KOMPAS.com - Kepergian Carmel Budiardjo, perempuan asal Inggris yang dikenal teguh memperjuangkan HAM di Indonesia pada Sabtu (10/7/2021) pada usia 96 tahun, membawa duka mendalam.

Sosok yang lahir di Inggris pada tahun 1925 dan memperoleh gelar sarjana ekonomi dari London School of Economics pada tahun 1946 ini, menikah dengan Suwondo Budiardjo, seorang pegawai pemerintah Indonesia di Praha.

Carmel pun akhirnya mendirikan Tapol, yang berperan mengadvokasi berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, mulai kasus 1965, Timor Leste, Aceh, serta Papua.

Baca juga: Carmel Budiardjo, Pejuang HAM Kasus 1965 hingga Aceh, Tutup Usia

Dari keterangan di situsnya, Tapol yang didirikan Carmel mengkampanyekan HAM, perdamaian dan demokrasi di Indonesia.

Tapol berkantor di Inggris, tapi bekerja untuk meningkatkan kesadaran terhadap persoalan HAM di Indonesia, termasuk di wilayah pertikaian Papua Barat.

Didirikan sebagai kampanye akar rumput, Tapol bekerja sama dengan organisasi-organisasi lokal di Indonesia untuk mengadvokasi kebenaran dan keadilan, serta mendorong masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.

Tapol didirikan pada 1973 oleh Carmel, yang pernah menjadi tahanan politik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1965.

Sebagai seorang yang oleh Amnesty international disebut "prisoner of conscience", Carmel kemudian dibebaskan dan pulang ke Inggris setelah tiga tahun berada di tahanan tanpa proses hukum.

Carmel kemudian mendirikan Tapol, yang merupakan singkatan dari Tahanan Politik, untuk mengkampanyekan pembebasan puluhan ribu tahanan politik dari peristiwa kekejaman tahun 1965 di Indonesia.

Baca juga: Keterlibatan Jerman dalam Aksi Pembantaian Massal Pasca G30S-1965 di Indonesia

Organisasi ini ikut serta mendukung para sanak keluarga dan kerabat dari ratusan ribu nyawa yang telah dibunuh.

Meskipun sejak saat itu kampanye semakin diperluas, Tapol tetap terus melakukan advokasi untuk para korban dari salah satu pembantaian terburuk di abad kedua puluh itu, yang keberadaan dan kebenarannya sampai detik ini masih tertutup rapat.

Selama 40 tahun terakhir, Tapol secara konsisten mengkampanyekan keadilan di Indonesia, termasuk Aceh, Timor Timur (Timor Leste) dan Papua Barat.

Organisasi ini berbicara atas nama para pembela HAM yang terancam, menentang kekerasan militer dan polisi, memantau dan menolak penjualan senjata Inggris pada Indonesia.

 

Tapol juga mengangkat kesadaran terhadap proyek raksasa, seperti pertambangan emas dan tembaga Freeport McMoran dan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Papua Barat.

Baca juga: Cerita Anak Pendiri Tapol Carmel Budiardjo: Dia Bukan Tipe Ibu Tradisional

Tapol, menurut situsnya, juga gencar mempromosikan demokrasi di Indonesia dengan melakukan pemantauan terhadap proses utama pemilihan umum nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com