Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Covid-19, UEA Larang Pelancong dari Indonesia dan Afghanistan Masuk

Kompas.com - 10/07/2021, 16:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com – Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) menangguhkan masuknya para pelancong dari Indonesia dan Afghanistan mulai 11 Juni.

Negara tersebut juga melarang masuknya para wisatawan yang pernah mengunjungi kedua tersebut selama 14 hari terakhir.

Melansir Gulf News, Sabtu (10/7/2021), warga negara UEA juga dilarang bepergian ke Indonesia dan Afghanistan.

Baca juga: UEA Perkenalkan Astronot Perempuan Pertama di Dunia Arab

Sementara itu, Khaleej Times melaporkan bahwa penangguhan kedatangan pelancong Indonesia dan Afghanistan tersebut terkait dengan wabah Covid-19.

Namun, aturan tersebut dikecualikan bila berkaitan dengan misi diplomatik antara UEA dengan Indonesia dan Afghanistan.

Para staf yang bekerja untuk kedutaan UEA di kedua negara itu. Staf kedutaan Indonesia maupun Afghanistan di UEA juga tidak terkena aturan terbaru itu.

Kelompok lain yang mendapat pengecualian dalam aturan terbaru tersebut adalah pemegang visa tinggal emas dan perak, pengusaha yang sudah mendapat persetujuan, dan karyawan di sektor esensial.

Baca juga: Resmikan Kedutaan di UEA, Menlu Israel: Timur Tengah Rumah Kami

Para penumpang yang berasal dari kelompok pengecualian itu wajib membawa hasil tes negatif Covid-19 dengan masa berlaku 48 jam sebelum keberangkatan.

Tindakan pencegahan lainnya termasuk karantina 10 hari, tes PCR di bandara, serta tes PCR pada hari keempat dan kedelapan di UEA.

Hanya tes PCR yang dikeluarkan oleh laboratorium yang disetujui UEA yang akan diterima.

Otoritas Umum Perhubungan Udara menegaskan, para pelancong yang datang dari Indonesia dan Afghanistan melalui negara lain diharuskan telah tinggal di negara-negara tersebut tidak kurang dari 14 hari agar diizinkan masuk ke UEA.

Baca juga: Yair Lapid Jadi Menteri Pertama Israel yang Kunjungi UEA, Bahas Apa?

Sementara itu, ada warga negara UEA yang juga diperbolehkan pergi ke Indonesia dan Afghanistan.

Mereka adalah yang mengemban misi diplomatik, kasus perawatan darurat, delegasi resmi, serta delegasi ekonomi dan ilmiah yang telah diberi wewenang sebelumnya.

Pihak berwenang meminta semua penumpang yang terkena dampak keputusan untuk menindaklanjuti dengan maskapai mereka jika sudah memesan tiket.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Baru Israel Akan Lakukan Kunjungan Pertama ke UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com