KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Partai baru yang dibentuk Mahathir Mohamad, mantan perdana menteri Malaysia selama 22 tahun, dinilai berpotensi untuk membantu menyetel ulang politik Malaysia yang sedang kisruh.
Mahathir mengatakan pada Kamis (8/7/2021) bahwa Partai Pejuang, yang dibentuk pada Agustus 2020 telah terdaftar secara resmi.
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Diminta Mundur, Dianggap Gagal Tangani Covid-19
Berita itu muncul setelah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, menarik dukungan untuk Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan menuntut pengunduran dirinya.
Dengan membelotnya UMNO, maka akan mengakhiri mayoritas tipis suara Muhyiddin di parlemen, dan lanskap politik yang cair menawarkan ruang bagi kekuatan ketiga, seperti partai baru Mahathir untuk mengumpulkan lebih banyak pengaruh.
Baca juga: Nama PM Malaysia Muhyiddin Ternyata Selama Ini Salah Tulis, yang Benar Mahiaddin
Dalam konferensi pers Kamis (8/7/2021), Mahathir menghindari untuk membahas langsung permintaan pengunduran diri Muhyiddin, sambil mengatakan dia tidak tertarik "memainkan politik".
Partai Pejuang saat ini hanya memiliki 4 anggota di majelis rendah Malaysia, maka diperkirakan akan tetap mengawasi situasi saat ini sambil menunggu kesempatan yang tepat, seperti yang dilansir dari Nikkei Asia pada Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Muhyiddin Yassin Sebut Myanmar Mau Hentikan Kekerasan
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi pada Rabu (7/7/2021) mengecam pemerintah Muhyiddin karena beberapa alasan, di antaranya salah menangani pandemi Covid-19 dan gagal mempertahankan demokrasi parlementer negara, yang merujuk pada penangguhan legislatif di bawah keadaan darurat sejak Januari.
Zahid menyerukan perdana menteri sementara untuk menggantikan Muhyiddin, diikuti dengan pemilihan umum setelah wabah Covid-19 terkendali.
Baca juga: Ada yang Mencoba Membunuh Mahathir, PM Malaysia Muhyiddin Jadi Sorotan