Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebah dengan Sengatan "Seperti Logam Panas" Ditemukan di Washington

Kompas.com - 19/06/2021, 15:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

OLYMPIA, KOMPAS.com - Para ilmuwan mengonfirmasi bahwa lebah raksasa Asia, yang juga dikenal sebagai "tawon pembunuh", ditemukan Negara Bagian Washington pekan ini.

Ini jadi laporan pertama yang dikonfirmasi tentang serangga mematikan tersebut pada 2021.

Ahli entomologi dari Washington dan Kementerian Pertanian (USDA) mengatakan, temuan berawal dari seorang penduduk di dekat Marysville, yang melaporkan seekor lebah mati awal bulan ini.

Baca juga: Serangan Gerombolan Lebah Tunda 2 Penerbangan Pesawat di India

"Ketika ahli entomologi mengumpulkan serangga itu beberapa hari kemudian, serangga itu sangat kering dan mereka mengamati bahwa itu adalah lebah jantan,” ujar para ahli, dilansir The Hill.

Pejabat negara bagian dan federal tidak percaya kalau penemuan baru-baru ini berhubungan dengan penemuan lebah yang sama di kisaran tahun 2019-2020 di Kanada, dan tempat lain di Washington.

Baca juga: Sarang Lebah Pembunuh Ditemukan, Departemen Pertanian Washington Turunkan Kru Pembasmi

Ahli entomologi mengatakan bahwa mereka percaya serangga yang ditemukan baru-baru ini adalah "tawon tua dari musim sebelumnya yang tidak ditemukan sampai sekarang".

Mereka mencatat bahwa lebah jantan baru biasanya tidak muncul sampai Juli.

“Tidak ada jalur yang jelas bagaimana serangga itu sampai ke daerah itu," ujarnya.

Baca juga: Ganggu Sarang Lebah, Muka Nenek Ini Penuh dengan Sengatan

“Tahun lalu, pejantan pertama muncul pada akhir Juli, lebih awal dari yang diperkirakan," ujar wakil administrator untuk program perlindungan dan karantina tanaman AS Osama El-Lissy.

"Namun, kami akan bekerja dengan WSDA (Departemen Pertanian Negara Bagian Washington) menyurvei daerah tersebut untuk memverifikasi apakah ada populasi lebah itu di Kabupaten Snohomish,” tambahnya.

Sementara itu, ahli entomologi pengelola WSDA, Sven Spichiger mengatakan bahwa pihaknya akan memasang perangkap, serta mendorong ilmuwan warga untuk menjebak para lebah di wilayah Snohomish dan King.

"Semua ini tidak akan terjadi tanpa warga yang waspada dan mau meluangkan waktu untuk mengambil foto dan menyerahkan laporan tentang lebah berbahaya ini," ujarnya.

Baca juga: Bagian Tubuh Mana yang Paling Sakit bila Disengat Lebah?

Lebah raksasa ini berasal dari Asia dan merupakan lebah terbesar di dunia.

Sebagian besar adalah predator lebah madu dan serangga lainnya, dengan sekelompok kecil lebah yang mampu membunuh seluruh sarang lebah madu dalam hitungan jam.

Sengatan "lebah pembunuh" ini pada manusia, terasa seperti kulit yang tertusuk logam panas. Bahkan, serangga ini dapat menembus pakaian korbannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com