ABUJA, KOMPAS.com – Sekelompok orang bersenjata membunuh seorang polisi dan menculik sedikitnya 80 siswa dan beberapa guru dari sebuah sekolah di negara bagian Kebbi, Nigeria.
Insiden tersebut merupakan aksi penculikan massal ketiga dalam tiga pekan ini di wilayah barat laut Nigeria.
Pihak berwenang mengatakan, penculikan tersebut kemungkinan dilakukan oleh kelompok bandit bersenjata dengan motif meminta uang tebusan.
Baca juga: Aksi Boko Haram, Kelompok Teroris di Nigeria yang Akhirnya Terpecah
Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Kebbi Nafiu Abubakar mengatakan, sebelum kelompok bersenjata itu menculik para siswa, terjadi baku tembak dengan aparat.
Dalam baku tembak tersebut, seorang polisi tewas. Kelompok bersenjata itu juga menembak seorang siswa yang kini sedang dirawat.
Hingga Kamis (17/6/2021) malam waktu setempat, polisi belum merilis secara resmi jumlah siswa yang diculik.
Sementara itu, juru bicara gubernur negara bagian Kebbi mengatakan, mereka sedang menghitung jumlah siswa yang diculik.
Baca juga: Geng Pencuri Ternak Bunuh 66 Orang di Desa-desa Nigeria
Namun, seorang guru di sekolah tersebut, Usman Aliyu, menuturkan bahwa para penculik membawa lebih dari 80 siswa sebagaimana dilansir Reuters.
"Mereka membunuh seorang petugas polisi, menerobos gerbang (sekolah), dan langsung menuju kelas," kata Aliyu kepada Reuters.
Aksi penculikan itu terjadi di sebuah sekolah milik pemerintah federal di kota terpencil Birnin Yauri, negara bagian Kebbi, Nigeria.
Abubakar mengatakan, pasukan keamanan sedang melakukan pencarian di hutan terdekat untuk mencari siswa dan guru yang diculik.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Serang 7 Desa di Nigeria, 88 Orang Tewas
Warga setempat, Atiku Aboki, mengaku melihat kepanikan dan kebingungan ketika orang-orang mencari anak-anak mereka.
"Sesampai di sana kami melihat siswa menangis, guru menangis, semua orang bersimpati kepada orang-orang," kata Aboki.
"Semua orang kebingungan. Saudara saya menelepon saya dan mengatakan bahwa dua anaknya belum terlihat dan kami tidak tahu apakah mereka termasuk di antara anak yang diculik," imbuh Aboki.
Sejak Desember 2020, para bandit telah menculik lebih dari 800 siswa Nigeria untuk mendapatkan uang tebusan.
Beberapa korban penculikan sudah dibebaskan sementara yang lain masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Plaformnya Dilarang di Nigeria, Begini Tanggapan Twitter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.