ABUJA, KOMPAS.com- Twitter menanggapi pelarangan platformnya di Nigeria pada Sabtu (5/6/2021). Perusahaan milik Jack Dorsey ini, dilansir The Hill, menyatakan sangat prihatin oleh pemblokiran.
"Akses gratis dan internet yang terbuka adalah hak manusia dan ini penting dalam masyarakat modern. Kami akan bekerja memulihkan akses untuk semua yang ada di Nigeria, yang mengandalkan Twitter untuk berkomunikasi dan terhubung dengan dunia," tulis Twitter.
Twitter merasa bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan dengan pelarangan dan pemblokiran.
Apalagi, Twitter sudah jadi platform dimana warga Nigeria bisa berinteraksi dan berbagi informasi pada dunia.
Baca juga: Kicauan Presidennya Dihapus, Nigeria Langsung Larang Twitter Beroperasi
Nigeria memutuskan melarang media sosial Twitter setelah platofrm itu menghapus tweet Presiden Muhammadu Buhari karena dinilai melanggar "kebijakan perilaku kasar".
Dilansir The Hill, Menteri Informasi dan Budaya Nigeria Alhaji Lai Mohammed pada Jumat (4/6/2021) menyatakan, pelarangan ini bersifat tanpa batas waktu.
"Orang-orang memakai platform itu untuk kegiatan yang mampu merusak keberadaan Nigeria," ungkapnya.
Baca juga: Acara Bitcoin Besar-besaran di Miami Didukung Penuh Pendiri Twitter
Sebelumnya, Presiden Buhari memang sempat membandingkan serangan para pria bersenjata di kantor komisi pemilihan nasional baru-baru ini dengan Perang Saudara Nigeria dalam sebuah tweet.
"Mereka yang berperilaku buruk saat ini terlalu muda untuk menyadari kehancuran dan kehilangan nyawa yang terjadi selama Perang Saudara Nigeria," kicau Buhari.
"Mereka yang menjalani perang, akan memperlakukannya dalam bahasa yang mereka pahami." tambahnya.
Baca juga: Twitter Blue Rilis di Australia dan Kanada, Ini Fitur-fitur yang Ditawarkan
Beberapa netizen merasa bahwa tweet Buhari mengarah pada peristiwa genosida kelompok etnis tertentu.
Twitter pun akhirnya memutuskan untuk menurunkan tweet karena dinilai melanggar kebijakan "perilaku kasar".
Meski begitu, banyak orang Nigeria yang masih bisa memakai Twitter lewat jaringan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.